Liputan6.com, Jakarta Pria lebih cenderung mengalami kebotakan daripada wanita. Namun bukan berarti wanita tak mengalaminya. Sebab kebotakan adalah masalah sederhana rambut rontok yang penyebabnya kompleks, seperti kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Untungnya, ada banyak cara untuk mengatasi rambut rontok baik pada wanita maupun pria (tergantung penyebab). Berikut ini ulasannya, dilansir dari Health.
Baca Juga
1. Anda sedang super stres atau sakit
Advertisement
Stres atau sakit (saat ini termasuk COVID-19) dapat menyebabkan rambut rontok. Sebelumnya disebutkan bahwa proses telogen effluvium (rambut rontok mendadak) menyebabkan kebotakan.
Michelle Henry, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di New York menjelaskan ketika tubuh sedang stres, ia melepaskan hormon kortisol, yang kemudian dapat memengaruhi folikel rambut. Sehingga menyebabkan pertumbuhan rambut terhenti dan saat pertumbuhan rambut dihentikan maka akan menyebabkan kerontokan. Angelo Landriscina, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di Washington, DC, mengungkapkan kerontokan rambut biasanya terjadi minimal tiga bulan setelah peristiwa yang membuat stres.
Sehingga cara mengatasinya yaitu dengan menghindari penyebab stres. Namun tetap, sebaiknya Anda mengunjungi dokter. Jika terkait stres, biasanya dokter merekomendasikan perawatan yang disebut minoxidil, vasodilator yang meningkatkan sirkulasi di sekitar bola rambut di dasar folikel rambut, untuk membantu menumbuhkan kembali rambut yang hilang. Penting juga untuk bersabar dan memberi waktu untuk pertumbuhan rambut.
2. Anda hamil
Kehamilan merupakan salah satu contoh stres fisik yang dapat menyebabkan rambut rontok hinggs kebotakan, termasuk karena hubungannya dengan hormon. Kerontokan rambut juga bisa terjadi setelah bayi lahir. "Melahirkan cukup membuat trauma," kata Dr. Glashofer.
Jika ini masalahnya, maka Anda bisa tenang, karena rambut Anda akan kembali tumbuh dalam hitungan bulan. "Itu adalah hal yang normal dan akan menemukan jalan keluarnya sendiri," kata Dr. Glashofer.
3. Anda kelebihan vitamin A
Kebutuhan harian vitamin A yaitu 5000 IU/hari untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 4 tahun. setiap suplemen biasanya mengandung 2500 hingga 10.000 IU. Jadi lebih dari itu bisa menyebabkan beberapa helai rambut rontok.
Kabar baiknya, ini juga mudah diperbaiki. Saat kelebihan vitamin A telah menghilang, rambut dengan sendirinya akan tumbuh normal kembali.
4. Anda kekurangan protein
Menurut American Academy of Dermatology, tubuh yang kekurangan protein berdampak pada kerontokan rambut. Sehingga mungkin ini menjelaskan mengapa orang yang menjalani diet keto melaporkan rambut rontok sebagai dampak perubahan pada pola makan mereka.
Anda cukup tambahkan protein ke dalam menu misalnya menambahkan lebih banyak telur, ayam, kacang-kacangan, dan yogurt ke dalam rencana menu harian Anda.
Simak Video Berikut Ini:
5. Anda punya pola kebotakan pria
Pola kebotakan pria bisa terjadi akibat kombinasi gen dan hormon pria yang biasanya membuat rambut pria menyusut di pelipis dan meninggalkan garis rambut berbentuk M. Sedangkan jika terjadi pada wanita, gejalanya meliputi pelebaran bagian tengah rambut, dan terkadang rambut kasar di wajah.
Jika ini penyebabnya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk meresepkan obat yang dapat menghentikan rambut rontok atau bahkan untuk menumbuhkan rambut. Operasi untuk transplantasi atau cangkok rambut.
6. Anda punya riwayat keluarga dengan rambut rontok
Jika ibu Anda juga mengalami kerontokn rambutt di saat usia tertentu, kata Dr. Glashofer. Tidak seperti pria, pada wanita garis rambut bisa melebar dan rambut menipis.
Sama seperti sebelumnya, cara terbaik mengatasi hal ini adalah berkonsultasi dengan dokter.
6. Anda mengalami perubahan hormon
Sebagaimana hormon kehamilan dapat menyebabkan rambut rontok, ini bisa terjadi karena telogen effluvium atau karena riwayat keluarga dengan rambut rontok. Perubahan keseimbahangan hormon dapat membuat kebotakan. “Reseptor androgen (hormon pria) di kulit kepala menjadi aktif,” jelas Mark Hammonds, MD, seorang dokter kulit di Scott & White Clinic di Round Rock, Texas. "Folikel rambut akan mengecil dan kemudian Anda mulai kehilangan lebih banyak rambut."
Cara mengatasinya pun sama, yaitu dengan mengkonsultasikannya dengan dokter terlebih dahulu.
7. Anda kekurangan kadar zat besi
American Academy of Dermatology juga mengatakan jika tubuh kekurang zat besi dapat menyebabkan rambut rontok. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), zat besi berhubungan dengan anemia defisiensi besi yang muncul saat tubuh kekurangan zat besi, gejalanya termasuk pusing, lelah, sesak napas, atau nyeri dada.
Sehingga untuk mengatasinya biasanya doker merekomendasikan suplemen besi atau pilihan menu makanan kaya zat besi, dan mengkombinasikannya dengan makanan kaya vitamin C agar mempermudah penyerapan zat besi dalam tubuh.
Advertisement
8. Anda memiliki gangguan pada tiroid
Kondisi hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) atau hipertiroid (kelebihan hormon tiroid) dapat menyebabkan masalah rambut, menurut American Academy of Dermatology. Kehilangan rambutnya juga termasuk pada alis dan bagian tubuh lainnya juga yang ditumbuhi rambut.
Cara terbaik menanganinya yaitu dengan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu untuk menentukan jenis perawatan yang memungkinkan, sekaligus mengobati penyebab lainnya.
9. Anda punya alopecia areata
Yaitu penyakit kulit autoimun yang umum, menyebabkan rambut rontok di kulit kepala dan tempat lain di tubuh, menurut National Alopecia Areata Foundation (NAAF). Penyakit ini memengaruhi segala usia, jenis kelamin dan kelompok etnis, dan telah memengaruhi sekitar 6,8 juta orang di AS. Jenisnya ada berbagai macam, namun semuanya akan berujung pada rambut rontok, sayangnya belum ditemukan cara memprediksi seberapa banyak kerontokannya dan apakah akan kembali tumbuh.
Masalah ini bisa diatasi dengan pengobatan topikal, bersama dengan obat oral atau suntik.
10. Anda memiliki lupus
Lupus merupakan penyakit autoimun saat sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit malah menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat dan salah satu dampaknya maupun dampak dari pengobatannya yaitu kerontokan rambut, menurut Lupus Foundation of America (LFA). Bekas luka pada kepala penderita lupus bisa menghambat rambut untuk tumbuh kembali, sedangkan rambut rontok akibat pengobatan lupus bisa kembali tumbuh rambut setelah menyelesaikan pengobatan dan menghentikan obat.
Konsultasi dengan dokter sebelum mengaplikasikan produk penumbuh rambut merupakan pilihan bijak.
11. Anda kehilangan berat badan terlalu cepat
Tiba-tiba kehilangan berat badan merupakan pertanda trauma yang berdampak pada rambut rontok. Ini bisa terjadi meskipun penurunan berat badan adalah hal yang baik bagi Anda, karena kehilangan berat badan memberi stres bagi tubuh, atau tidak makan dengan benar bisa menyebabkan defisiensi vitamin atau mineral. Kerontokan rambut bersamaan dengan kehilangan berat badan juga bisa menandakan kelainan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Jenis kerontokan rambut ini akan baik dengan sendirinya. "Tiba-tiba kehilangan berat badan mungkin mengagetkan sistem dan Anda membutuhkan periode enam bulan kerontokan rambut dan akan baik dengan sendirinya," jelas Dr.Hammonds.
12. Anda sedang menjalani kemoterapi
Beberapa obat untuk melawan kanker sayangnya juga menyebabkan rambut rontok. "Kemoterapi seperti bom nuklir. Ituu merusak pembelahan sel. Yang harusnya dimaksudkan untuk sel kanker, sayangnya juga pada pembelahan sel seperti rambut," ujar Dr. Glashofer.
Saat kemoterapi dihentikan, rambut akan tumbuh kembali meskiun sering muncul dengan tekstur yang berbeda (mungkin keriting yang sebelumnya lurus ) atau warna yang berbeda. Peneliti sedang menargetkan obat kanker, beruntung ada beberapa cara untuk mengatasi kebotakan akibat kemoterapi, seperti mencukurnya atau menutupinya dengan selendang.
4 Jenis Potongan Rambut Buat Usia 20-an
Advertisement