Sukses

Akibat Pandemi, Layanan Kesehatan Esensial di Puskesmas Terganggu

Survei yang dilakukan oleh CISDI menemukan bahwa pandemi COVID-19 juga berdampak pada layanan kesehatan esensial yang ada di puskesmas

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 juga menimbulkan adanya disrupsi atau gangguan terhadap layanan kesehatan esensial. Salah satunya juga pada pelayanan di puskesmas yang ada di Indonesia.

Dalam konteks puskesmas, beberapa layanan kesehatan esensial misalnya pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi serta layanan ibu hamil, pelayanan penyakit menular seperti HIV dan TB, serta pengobatan rutin untuk penyandang hipertensi atau diabetes.

Dalam survei yang dilakukan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) ditemukan bahwa 92 persen puskesmas mengalami penurunan kunjungan pasien ke puskesmas.

"46 persen puskesmas mengurangi jam kerja layanan dan beberapa jenis layanan akibat pandemi, lalu 1 persen melaksanakan buka tutup terjadwal," kata Olivia Herlinda, Direktur Kebijakan CISDI dalam diskusi virtual pada Kamis (6/11/2020).

Meski begitu, survei juga menemukan bahwa 53 persen puskesmas masih melaksanakan aktivitas pelayanan seperti biasanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Layanan Paling Terdampak

Layanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas, ditemukan menjadi pelayanan dalam gedung puskesmas yang paling terdampak pandemi COVID-19, dengan 67 persen responden puskesmas melaporkan kondisi tersebut.

Beberapa layanan dalam gedung lain yang terdampak antara lain layanan prolanis/posbindu penyakit tidak menular (65 persen), serta layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit/Manajemen Terpadu Bayi Muda (42 persen).

Sementara, pelayanan luar gedung puskesmas yang paling terdampak adalah program posbindu/PTM (62 persen), program posyandu dan imunisasi (28 persen), serta kegiatan promosi kesehatan (21 persen).

"Untuk memastikan layanan kesehatan esensial tetap dapat berjalan, mungkin beberapa modifikasi diperlukan lewat pendekatan inovatif, salah satunya melalui platform digital."

Survei ini sendiri dilakukan secara daring oleh CISDI bersama KawalCOVID-19 dan CekDiri.id dari 14 Agustus hingga 7 November 2020, dengan 647 responden puskesmas yang tersebar di 34 provinsi.

3 dari 3 halaman

Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona