Liputan6.com, Jakarta Diabetes masih menjadi ancaman di Indonesia. Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk lebih waspada dengan kondisi semacam ini, serta lebih peduli terhadap upaya kesehatan bagi mereka yang sudah memiliki penyakit tersebut.
Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia berstatus waspada diabates karena menempati urutan ketujuh dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi.
Baca Juga
IDF menyebutkan, setidaknya ada 10.681.400 pasien diabetes per tahun 2020 dengan prevalensi 6,2% persen. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 16,7 juta pasien per tahun pada 2045.
Advertisement
Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (8/11/2020), Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Ketut Suastika mengatakan bahwa dengan data tahun ini, 1 dari 25 orang dari 10 persen dari penduduk Indonesia mengalami diabetes.
"Yang paling banyak di Indonesia adalah kasus diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat," kata Suastika. "Dan melihat angka yang sangat besar, artinya setiap orang memiliki kerabat, teman, atau bahkan keluarga yang mengalami penyakit diabetes."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Jumlah Pasien Diprediksi Meningkat
Suastika menyebutkan, Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan, angka prevalensi diabetes di Indonesia yang mencapai 10,9 persen juga diprediksi akan terus meningkat. Kondisi ini dikhawatirkan mempersulit proses pengendalian dan pengelolaan diabetes.
Maka dari itu, Suastika meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap diabetes.
"Harus ingat bahwa gejala klasik diabetes yang bisa didiagnosa dari awal adalah banyak minum, banyak kencing, juga berat badan yang turun drastis," ujarnya.
Sementara bagi penyandang diabetes, harus selalu memeriksa kadar gula darah secara rutin dan melakukan pencegahan, khususnya di masa pandemi COVID-19.
"Diabetes adalah salah satu komorbid atau penyakit penyerta yang banyak ditemukan pada pasien virus COVID-19 tepatnya di peringkat kedua yaitu sebanyak 34,4 persen kasus di Indonesia," kata Suastika.
Advertisement
Dukungan Keluarga
Executive Committee Member IDF Western Pacific Region (2009-2011 & 2012-2015) Prof. Sidartawan Soegondo mengatakan, kehadiran komunitas masyarakat sadar diabetes dan keluarga peduli diabetes dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat dalam mengendalikan diabetes.
Soegondo mengatakan, keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk melaksanakan upaya kesehatan.
"Upaya yang dapat dilakukan keluarga diabetesi antara lain melakukan perencanaan makan, perencanaan olahraga, pengaturan obat, dan edukasi. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah upaya keluarga dalam mengatur pola makan sehat dan gizi seimbang, serta ajakan berolahraga," katanya.
"Hasil penelitian terkait dukungan keluarga yang positif, mengarah pada kontrol gula darah yang lebih baik (42,2 persen memiliki gula darah yang lebih terkontrol)," ia menambahkan.
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19
Advertisement