Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat Terpilih Joe Biden menyatakan akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 untuk menangani masalah pandemi di negara itu.
Meski secara resmi baru diumumkan pada Senin waktu setempat, setidaknya ada tiga nama yang dilaporkan akan mengepalai Satgas COVID-19 bentukan Biden.
Baca Juga
Mereka adalah Profesor Marcella Nunez-Smith dari Yale School of Medicine, mantan komisioner Food and Drug Administration (FDA) David Kessler, dan mantan US Surgeon General Vivek Murthy.
Advertisement
Dilaporkan oleh New York Post, dikutip Senin (9/11/2020) Vivek Murthy merupakan seorang mantan Surgeon General di AS. Ia menjabat posisi tersebut ketika Biden masih menjadi Wakil Presiden dari Barack Obama.
Pria 43 tahun itu merupakan lulusan dari Yale School of Medicine. Ia dilantik sebagai Surgeon General pada 2014 oleh Obama. Namun, pada 2016, pria yang lahir di Inggris dari pasangan imigran India itu, dipaksa mengundurkan diri oleh Presiden AS Donald Trump pada April 2016.
Nama lain adalah David Kessler. Ia ditunjuk sebagai Komisaris FDA oleh Presiden George H.W. Bush dan menjabat di masa jabatan pertama Presiden Bill Clinton. Pada 1997, Kessler meninggalkan FDA untuk menjadi dekan dari Yale School of Medicine.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pakar yang Terlibat dalam Satgas COVID-19 Bentukan Biden
Kessler diketahui tidak sering terlibat dalam sebuah kontroversi politik. Namun, kepada STAT di bulan Agustus, ia mengatakan bahwa dirinya tak suka campur tangan politik dalam kesehatan masyarakat.
"Jika sebuah keputusan itu dipandang politis, itu akan menurunkan kesehatan masyarakat karena merusak kepercayaan orang-orang," ujarnya.
Selama kampanye 2020, Murthy dan Kessler secara terbuka menyatakan bahwa FDA perlu menghindari persepsi dari campur tangan politik dalam mengevaluasi dan menyetujui vaksin COVID-19.
Nama ketiga yang dilaporkan akan mengepalai Satgas COVID-19 bentukan Biden adalah Marcella Nunez-Smith, seorang dokter dan peneliti yang diketahui bertugas menjadi penasihat di Connecticut selama pandemi.
Nunez-Smith lahir di Virgin Island. Ia telah bekerja di bidang kesetaraan kesehatan hampir dua dekade. Dia diketahui berperan dalam kampanye Biden pada 13 Agustus lalu ketika memberikan pengarahan kepada Biden dan Kamala Harris tentang COVID-19.
Bersama Nunez-Smith, baik Murthy, Kessler, serta Nicole Lurie, penasihat tinggi dan asisten Biden, diketahui juga terlibat dalam pengarahan soal COVID-19.
Advertisement
Sudah Nasihati Biden soal COVID-19
Nunez-Smith berkali-kali menerima dana penelitian National Institutes of Health, termasuk dalam kolaborasi penelitian pertama di seluruh Karibia Timur, dan proyek terpisah untuk mengeksplorasi potensi intervensi pengobatan presisi untuk individu yang terkena diabetes tipe 2 atau hipertensi.
Dalam sebuah presentasi virtual Mei lalu, ia memperingatkan bahwa dampak pandemi terhadap orang dengan kulit berwarna di AS sangatlah besar.
Ia mengatakan, disinvestasi sistemik di masyarakat, akses perawatan yang terbatas, serta ketidaksetaraan ekonomi yang membuat tidak mungkinnya bekerja dari rumah, sebagai faktor penyebabnya.
Kate Bedingfield, wakil manajer kampanye Biden mengatakan pada hari Minggu waktu setempat bahwa pekerjaannya segera dimulai. Ia menambahkan, Kessler dan Murthy telah menjadi penasihat Biden dan terlibat dalam kampanye sejak virus Corona muncul di bulan Maret.
"Dia akan memulai pekerjaan transisi dengan sungguh-sungguh minggu ini. Dia membuat panggilan, mengumumkan kepada orang-orang Amerika, tentang bagaimana dia akan memenuhi janji kampanye ini," ujarnya.
Selain ketiga nama tersebut, beberapa anggota lain yang akan diumumkan Biden akan bergabung dengan Satgas COVID-19 bentukannya.
Infografis Trump Vs Biden Klaim Kemenangan Pemilu AS 2020
Advertisement