Liputan6.com, Jakarta Motivator Tung Desem Waringin mengatakan bahwa penting untuk tetap memiliki harapan dan bahagia meskipun sedang menjalani perawatan dan isolasi COVID-19. Ini hal yang dulu ia lakukan saat menjalani perawatan saat terinfeksi virus SARS-CoV-2.
"Nyanyi," kata Tung Desem Waringin, yang juga penyintas COVID-19, dalam live streaming Bincang Editor Liputan6.com pada Senin (9/11/2020).
Baca Juga
"Tapi jangan lagu yang sedih-sedih," tambahnya.
Advertisement
Selain itu, asupi diri dengan melihat video-video humor atau lawak dan tidak lupa usahakan agar diri tetap bergerak.
Tung Desem Waringin juga menyebut bahwa memiliki pengharapan adalah sebuah hal yang penting, khususnya demi mencegah pikiran melemah akibat perawatan.
Agar tetap memiliki harapan, Tung Desem Waringin mengatakan yang bisa dilakukan pertama kali adalah "membayangkan apa yang ingin Anda ulangi dahulu."
"Kalau saya membayangkan, sama keluarga di Tawangmangu bersama keluarga dan istri, berlibur sama keluarga di sana bareng-bareng, saya ulangi, saya (kirim) WA, 'Nanti kalau saya sembuh kita ke sana lagi ya' jadi ada kesenangan yang mau diulangi."
Selain itu, pikirkanlah impian dan harapan Anda yang belum selesai atau belum tercapai. "Misalnya saya baru menulis buku, banyak yang belum saya pelajari belum selesai, belum saya bagikan, harus hidup, kita jadi punya harapan."
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Pikirkan Impian dan Harapan
Tidak lupa, ingatlah untuk tetap membantu orang lain. Dalam pengalamannya, Tung Desem Waringin menceritakan bahwa ia tetap mengkoordinasi seminar amal meski dalam isolasi.
"Kemudian kita sumbangkan 100 persen karena waktu itu saya nonton ada APD (Alat Pelindung Diri) kurang," katanya. "Jadi ketika fokus untuk membantu orang lain, kemungkinan hidup Anda tinggi."
Ia mengatakan, Anda boleh saja berkeluh kesah, namun jangan mengumbarnya terus-terusan. "Boleh dong berkeluh kesah, Anda sama dokter, sama suster kalau ditanya 'bagaimana?' cuma 'baik' doang ya tidak diobati, kalau sesak napas yang ngomong," katanya.
Dalam pengalamannya di rumah sakit, Tung Desem Waringin hanya menceritakan keluh kesah dan kondisinya hanya pada tenaga kesehatan yang merawatnya. Namun, tak banyak mengungkapkannya pada orang-orang di luar.
Menurut Tung Desem Waringin, ketika melewati sebuah kesulitan, ungkapkanlah hal itu kepada orang yang lebih banyak ketika masalah tersebut sudah benar-benar dilalui.
"Kalau belum (berlalu) semakin Anda berkeluh kesah, kondisinya bisa semakin berat, Anda seperti meramalkan diri Anda semakin buruk. Jadi please deh tetap punya harapan, tulis goal-goal impian Anda."
Selain itu, Tung Desem Waringin mengatakan, ketika berada di rumah sakit, penting bagi satu sama lain untuk saling menyemangati dan saling berbagi.
Â
Advertisement