Liputan6.com, Jakarta Dalam kondisi pandemi COVID-19, kita perlu tetap menjaga agar mental tetap sehat. Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Indria L. Gamayanti mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang berbunyi “Tidak ada kesehatan yang sesungguhnya ketika kita tidak sehat mental.”
Mental yang sehat, kata Indria, ditandai dengan adanya kesejahteraan psikologis.
Baca Juga
“Jadi ada sinkronisasi atau keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan perilaku kita. Kemudian, menyadari bahwa diri kita memiliki kemampuan. Apapun situasi dan kondisi kita tapi kita tahu masih ada sesuatu yang bisa kita lakukan,” kata Indria dalam Lokakarya bersama Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, Rabu (11/11/2020).
Advertisement
Tanda lain yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesehatan mental yang baik adalah ketika mampu mengatasi tekanan hidup. “Yang namanya hidup, pasti ada riak-riaknya, pasti ada liku-likunya dan kita mampu untuk mengatasi itu semua, " kata Indria.
Kemampuan dalam bekerja secara produktif juga merupakan salah satu tanda mental yang sehat. Kerja produktif tidak selalu tentang melakukan pekerjaan besar. Sekecil apapun pekerjaannya jika dapat menghasilkan apa yang diharapkan baik oleh diri kita sendiri maupun orang lain maka dapat disebut produktif, katanya.
“Kemudian kita mampu berkontribusi di dalam kelompok atau lingkungan kita. Ini saya kira yang menjadi ciri utama orang dengan mental yang sehat.”
Simak Video Berikut Ini:
Kesehatan Mental Dibutuhkan Semua Orang
Indria menerangkan, kesehatan mental ini perlu dimiliki oleh semua orang. Tidak hanya bagi orang yang sehat fisik dan kaya raya saja.
Dalam lokakarya memperingati Hari Disabilitas Internasional tersebut ia juga menyinggung tentang kesehatan mental bagi para difabel.
“Di dalam semua orang termasuk penyandang disabilitas sebetulnya ada potensi, ada kemampuan yang perlu dikembangkan. Disabilitas juga memiliki arti yang luas, dalam definisinya, kita pun jika berada dalam kondisi yang tidak prima maka kita termasuk disabilitas.”
Walau demikian, tambahnya, ketika seseorang memiliki berbagai keterbatasan atau bahkan penyakit seperti diabetes dan penyakit tidak menular lainnya bukan berarti orang tersebut tidak dapat memiliki kesehatan mental yang baik.
Salah satu cara untuk memperbaiki kesehatan mental adalah dengan fokus pada kelebihan diri. Pasalnya, jika selalu memikirkan kekurangan maka setiap orang pun memiliki kekurangan masing-masing, tutupnya.
Advertisement