Liputan6.com, Jakarta Penelitian di The Lancet menunjukkan penggunaan masker bisa menurunkan risiko penyebaran virus, termasuk SARS-CoV-2, hingga 65 persen. Meski begitu, bagi yang memakai masker dalam jangka waktu lama setiap hari dapat menimbulkan jerawat, komedo, bahkan iritasi kulit di wajah bagian bawah.
“Masker menyebabkan jerawat karena adanya kombinasi gesekan, panas, kelembaban, dan pori-pori tersumbat” ucap Howard Sobel, seorang dokter kulit sekaligus pendiri Sobel Skin di New York City, seperti Dilansir dari Good Housekeping.
Baca Juga
Sobel menjelaskan, bagi beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, atau memakai riasan dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami maskne (sebutan untuk masalah kulit akibat penggunaan masker. Hal ini terjadi karena masker terperangkap di dalam masker, dan itu dapat meresap lebih dalam ke pori-pori yang dapat menyebabkan lebih banyak jerawat.
Advertisement
Lalu bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? Simak tips berikut.
Tips mencegah dan mengobati
1. Kunjungi dokter kulit
Infeksi jamur, dermatitis, jerawat, dan masalah kulit lainnya akibat masker sulit untuk dibedakan. Sobel menjelaskan, penting untuk membedakan kondisi kulit tersebut karena masing-masing mempunyai penanganan yang berbeda-beda
2. Pilih masker yang tepat
Lexie Sachs seorang direktur lab tekstil di Good Housekeeping Institute merekomendasikan masker kain berbahan katun beberapa lapis. Selain tetap bisa bernapas juga melindungi dari virus.
Jika Anda berolahraga, kain wicking adalah pilihan yang bagus. Sacks memberi saran, jika kemungkinan gesekan menyebabkan iritasi kulit pada kulit, pilihlah masker yang terasa halus.
3. Buang masker sekali pakai
Sobel mengatakan, seharusnya petunjuk sekali pakai sudah bisa membuat masyarakat paham cara menggunakan masker medis tersebut. Menggunakan kembali masker sekali pakai akan memicu maskne, karena riasan dan kotoran yang sudah ada di masker tersebut bisa menempel kembali di wajah Anda.
4. Cuci masker
Center for Disease Control (CDC) memberi saran untuk mencuci masker kain secara teratur. Sachs menjelaskan, mencuci masker secara rutin akan mencegah potensi menempelnya virus pada kain.
“Jika Anda sedang bekerja dan memakai masker sepanjang hari, cucilah setelah digunakan. Jika Anda hanya melakukannya selama beberapa menit, kemungkinan itu tidak perlu” jelas Sachs.
The Good Housekeeping Institute merekomendasikan menggunakan air panas saat mencuci masker, karena suhu panas akan membuat virus-virus tersebut mati.
Advertisement
Bawa Masker Cadangan
5. Bawa masker cadangan
Sobel dan Sachs menyarankan orang-orang yang memakai masker untuk berolahraga atau berkegiatan yang mengeluarkan keringat di siang hari untuk membawa cadangan masker. Mengenakan masker yang bersih dibandingkan adalah cara mudah untuk menghindari maskne.
6. Lakukan perawatan kulit
Semua orang pasti paham dan mengenal jenis kulit masing-masing, atau beberapa pergi ke dokter untuk memastikannya. Jika sudah tahu, carilah produk perawatan kulit yang dapat membantu, seperti pembersih muka yang lembut.
Sobel menyarankan pembersih yang memiliki asam salisilat, karena beguna untuk membuka pori-pori, tetapi juga menenangkan lidah buaya dan chamomile untuk mengurangi kemerahan.
Jika kulit terlihat berjerawat, cari bahan-bahan seperti asam salisilat, benzoyl peroxide, dan retinoid. Selain itu, jika kulit sangat sensitif dan iritasi, krim hidrokortison atau yang mengandung lidah buaya dan hidrokortison dapat membantu mengurangi peradangan.
Terakhir,Sobel menambahkan, produk yang mengandung asam bio hyaluronic dapat sangat melembabkan dan dapat membantu mengembalikan penghalang kulit yang terganggu dengan memakai masker, katanya.
(Deskhila Wijaya)
Infografis
Advertisement