Sukses

Meski Idap Alzheimer, Mantan Balerina González Masih Ingat Koreografi Saat Menari

Ia mungkin terlihat sulit bicara dan bergerak, namun ternyata ia masih mengingat koreaografi balet yang telah ia geluti sejak tahun 1960-an.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah klip baru-baru ini menjadi viral karena enayangkan seorang wanita bernama Marta C. Gonzalez, yang hidup dengan penyakit Alzheimer. Ia mungkin terlihat sulit bicara dan bergerak, namun ternyata ia masih mengingat koreaografi balet yang telah ia geluti sejak tahun 1960-an.

[Alzheimer](https://www.liputan6.com/tag/alzheimer "") adalah jenis demensia paling umum yang merusak bagian otak yang terlibat dalam memori, kecerdasan, penilaian, bahasa, dan perilaku, dilansir dari Health.

González, yang meninggal pada 2019, terlihat mendengarkan musik dengan headphone, duduk di sebelah Pepe Olmeda, direktur dan pendiri Música para Despertar, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk terapi musik bagi penderita Alzheimer. Saat musik diputar, ia mengayunkan lengannya sesuai koreografinya di sela-sela musik. Video aslinya telah mencapai lebih dari 1,2 juta penayangan.

Bagaimana González bisa mengingat koreografi 'Swan Lake' setelah mendengarkan musiknya?

Penting untuk diingat bahwa Alzheimer dan kehilangan ingatan berbeda untuk setiap orang, tetapi jenis ingatan tertentu, seperti ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek, dapat terpengaruh pada tingkat yang berbeda. Misalnya menurut Alzheimers Society, umumnya ingatan jangka panjang kurang terpengaruh pada tahap awal penyakit karena semakin tua ingatan tersebut, semakin melekat di dalam pikiran seseorang.

"Kenangan yang telah diperoleh sebelum timbulnya Alzheimer, misalnya masa kanak-kanak dan bahasa pertama, sering kali tersimpan dengan cukup baik," Greg Cole, PhD, seorang profesor neurologi di David Geffen School of Medicine di UCLA.

Cole juga menjelaskan bahwa ingatan tidak terhapus oleh penyakit Alzheimer, hanya saja lebih sulit untuk diingat. Jika Alzheimer digambarkan maka memori itu seperti hard drive yang Anda miliki namun tidak dapat Anda akses. Itu artinya, masalahnya bukan karena memori itu hilang, melainkan masalahnya pada kemampuan untuk mengingat memori jika tidak ada pemicunya.

Namun, meskipun González mungkin dapat mengingat koreografi "Swan Lake"-nya karena telah dipelajari sejak usia muda, ada fenomena lain yang juga berperan di sini, yaitu efek penyakit Alzheimer pada memori musik.

Menurut sebuah studi tahun 2015 di jurnal Brain, memori musik dianggap "sebagian independen" dari sistem memori lain, yang berkaitan dengan bagaimana otak mengatur ingatan. Studi awal lebih fokus kepada respons otak terhadap musik dari "subjek manusia muda normal", sedangkan studi kedua fokus pada membandingkan pasien dengan penyakit Alzheimer dan mereka yang tidak. Sehingga kemudian dari studi ini ditemukan mereka yang menderita Alzheimer, wilayah otak yang terkait dengan memori musik "relatif terhindar" dari penyakit [Alzheimer](https://www.liputan6.com/tag/alzheimer ""). Sehingga menjelaskan pelestarian memori musik dalam penyakit neurodegeneratif ini.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

memori musik tak terpengaruh alzheimer

Carolyn Fredericks, MD, asisten profesor neurologi di Yale School of Medicine, menambahkan kalau memori motorik yang terkait dengan musik kurang rentan dibandingkan bagian otak lain yang sangat terpengaruh oleh Alzheimer. "Untuk beberapa waktu, para peneliti Alzheimer berhipotesis bahwa area otak yang membantu kita dengan memori musik tidak terpengaruh oleh patologi Alzheimer hingga prosesnya sangat, sangat terlambat," katanya kepada Health. Jadi ini juga bisa menjelaskan bagaimana González masih mengingat koreografi "Swan Lake" -nya.

Musik juga dapat memainkan peran kunci dalam terapi bagi penderita Alzheimer atau penyakit neurodegeneratif lainnya. Menurut Asosiasi Alzheimer, musik dapat mengurangi agitasi dan memperbaiki masalah perilaku pada mereka yang mengidap penyakit tersebut, dan dapat membangkitkan kenangan indah.

"Ada terapi musik di mana Anda dapat membawa orang-orang pada tahap selanjutnya dari Alzheimer yang mengalami gangguan serius dan memainkan musik yang mereka kenal, memberi mereka perangkat elektronik yang memungkinkan mereka untuk mengulang-ulang lagu-lagu itu," kata Dr. Cole.

"Itu membantu mereka terhubung dengan masa lalu secara lebih efektif daripada menanyakan apakah mereka mengingatnya. Saat mereka memainkan musik, dia mengenalinya. Itu adalah fenomena yang terbentuk dengan baik yang digunakan untuk menjangkau orang-orang ini." Musik bertindak sebagai pemicu untuk mengingat kembali.

Terlepas dari alasan apapun yang membuat penderita Alzheimer masih mengingat musik yang ia kenali, ingatan González tentang koreografi "Swan Lake" -nya masih mencengangkan. Dan informasi ini penting bagi siapapun yag memiliki orang terkasih yang menghadapi penyakit tersebut. "Penting untuk melakukan segala upaya untuk terhubung dengan orang-orang demi kualitas hidup pasien, anggota keluarga, dan pengasuhnya," kata Dr. Cole. "Musik adalah salah satu cara terbaik untuk melakukannya."

3 dari 3 halaman

Waspadai Demensia Alzheimer!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyakit Alzheimer/ pikun merupakan suatu kondisi dimana sebagian sel- sel di otak sudah tidak berfungsi.

    Alzheimer

Video Terkini