Sukses

Penuhi Gizi Anak, Ini Pesan Menteri PPPA untuk Ibu dan Ayah

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan bahwa pemenuhan hak anak seperti pemberian gizi, merupakan tugas bagi ibu dan ayah

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati Puspayoga mengatakan, tugas mengasuh dan memastikan tumbuh kembang anak bukan hanya pada perempuan atau ibu saja.

Dalam peringatan Hari Pneumonia Sedunia secara virtual pada Kamis (13/11/2020) kemarin, Bintang mengatakan bahwa pemenuhan hak anak harus dijamin oleh setiap orang.

"Pemberian gizi yang seimbang adalah adalah bagian dari pemenuhan hak, dengan demikian, hal ini juga merupakan tugas bagi ayah," kata Bintang. Menurutnya, jika anak tumbuh dengan baik, maka kualitas negara di masa depan juga akan baik.

Bintang pun menyampaikan pesan agar para ibu dapat terus belajar, serta menambah pengetahuan dan informasi mengenai pemenuhan gizi anak yang seimbang.

"Serta berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif pada anak," tambahnya dalam kegiatan yang disiarkan dari Youtube Save the Children Indonesia tersebut.

Sementara untuk para ayah, Bintang berpesan agar para ayah dapat membangun empati, berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap positif, dan juga memiliki pengetahuan luas tentang pengasuhan anak, termasuk soal menyusui.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Pentingnya Dukungan Bagi Ibu di Masa Menyusui

"Ayah juga harus turut bertugas untuk menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu, khususnya selama menyusui, seperti memastikan ibu mengonsumsi makanan sehat, tidak dehidrasi, serta istirahat cukup," kata Bintang.

"Dengan adanya dukungan sosial yang berada di sekitar ibu, akan sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan menyusui, yang akan berdampak langsung pada kondisi kesehatan dan imunitas bayi."

Pada kesempatan tersebut, Bintang mengungkapkan bahwa menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2019, angka stunting nasional masihlah tergolong tinggi yaitu 27,7 persen.

"Kemudian Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 disebutkan bahwa, persentase bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya sebesar 65 persen," ujarnya.

Data ini didukung dengan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017, yang menyebutkan bahwa rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya selama 3 bulan.

"Hal ini patut menjadi perhatian kita semua, karena melindungi anak adalah tugas kita bersama. Sehingga memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup dan lingkungan kerja yang kondusif, merupakan tugas semua pihak, terutama di dalam keluarga."

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19