Sukses

Melihat Kejadian Ikutan Pasca imunisasi Guna Mengetahui Efek Vaksin COVID-19

Pengujian vaksin untuk pencegahan wabah termasuk vaksin COVID-19 tidak berhenti sampai tahap penggunaan. Namun, di tengah penggunaan pun vaksin perlu dievaluasi salah satunya dengan melihat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Liputan6.com, Jakarta Pengujian vaksin untuk pencegahan wabah termasuk vaksin COVID-19 tidak berhenti sampai tahap penggunaan. Namun, di tengah penggunaan pun vaksin perlu dievaluasi salah satunya dengan melihat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

KIPI adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi pada relawan atau orang yang divaksinasi.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. dr Cissy Kartasasmita, Sp. A (K), M. Sc, KIPI dapat terlihat dari gejala-gejala yang timbul baik gejala ringan, sedang maupun berat.

“Kejadiannya bisa ringan, bisa sedang, bisa berat, jadi kalau berat harus dilaporkan kalau ringan atau sedang dicatat saja,”  ujar Cissy dalam webinar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Senin (16/11/2020).

Kejadian kategori ringan hingga sedang biasanya ditandai dengan kemerahan di area bekas suntikan, sakit, bengkak, dan demam.

Gejala-gejala tersebut bisa timbul hingga tiga hari dan hilang baik dengan obat maupun tanpa obat. Sedang, gejala berat KIPI bisa ditandai dengan syok dan kejang-kejang.

“Kalau gejalanya berat misalnya sampai ada syok atau sampai kejang meskipun tidak ada hubungannya dengan imunisasi, vaksinasi, atau penyuntikan itu tetap harus dilaporkan ke dinas kesehatan untuk ditindaklanjuti.”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Sebelum Meninjau KIPI

Sebelum meninjau KIPI, ada berbagai tahapan pengujian vaksin yang perlu dilalui. Mulai dari tahapan praklinik, pengujian pada hewan, dan uji klinik.

Uji klinik terdiri dari empat fase. Pada fase satu dilakukan pengujian keamanan, imunogenisitas (kemampuan memicu respons imun), dan dosis. Pada fase ini vaksin diujikan pada 20 hingga 100 relawan.

Sedang di fase kedua, vaksin disuntikkan pada relawan dengan jumlah yang lebih besar dari fase satu yaitu sekitar 400 hingga 1.000 relawan.

Fase ketiga juga ada pengujian keamanan pada relawan dengan jumlah yang lebih besar lagi untuk melihat khasiat vaksin. Relawan pada fase tiga bisa mencapai puluhan ribu.

Di fase keempat, setelah vaksin dipakai secara luas, vaksin tetap dipantau keamanannya oleh regulator dan produsen untuk melihat keamanan dan manfaatnya. Di fase inilah tinjauan terhadap KIPI dilakukan, apakah timbul KIPI pada pasien atau tidak untuk kemudian dikaji lebih dalam lagi.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19