Liputan6.com, Jakarta Kabar baik datang dari vaksin Moderna yang disebut-sebut 94,5 persen efektif tangkal COVID-19. Data awal ini disampaikan perusahaan pembuat vaksin asal Amerika Serikat, yaitu Moderna.
Hasil tersebut dari uji coba vaksin yang melibatkan 30.000 orang di Amerika Serikat, yang mana setengahnya diberi dua dosis vaksin dalam jarak empat minggu. Sementara itu, 90 di antaranya diberi pengobatan tiruan.
Menyikapi kandidat vaksin Moderna, apakah Pemerintah Indonesia berencana menjalin kerjasama pengadaan vaksin COVID-19 dengan perusahaan Moderna?
Advertisement
Baca Juga
"Intinya, Pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin COVID-19 manapun," terang Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
"Tanpa lengah dalam memutuskan untuk melakukan kerjasama. Karena penetapan kandidat vaksin ini harus melalui proses pengawalan oleh badan yang berwenang, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dikaji dengan dasar-dasar saintifik."
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Lolos Uji Klinis Fase 1, 2, dan 3
Wiku menekankan vaksin COVID-19 yang nanti akan digunakan oleh Indonesia harus yang sudah lolos uji klinis tahap 1, 2, dan 3 dan memeroleh emergency use authorization dari Badan POM.
"Selain itu, vaksin COVID-19 yang nanti digunakan adalah vaksin yang tentunya sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia," terangnya.
"Dan, juga sesuai dengan sarana pendukung lainnya seperti cold chain (rantai dingin)."
Advertisement