Liputan6.com, Jakarta Pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan menyatakan kesiapannya untuk menampung vaksin COVID-19.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BBPOM Medan I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa mengingat BBPOM Medan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM di daerah.
Baca Juga
Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jadwal Lengkap Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang Malam Ini, Menanti Kejutan Skuad Garuda untuk Para Pendukungnya
Peluang Timnas Indonesia Menembus Putaran Final Piala Dunia 2026: Sebuah Tantangan di Zona Asia
"Setelah melakukan audiensi ke beberapa kabupaten/kota dan diskusi yang dilakukan dengan pimpinan di daerah, rata-rata memang telah menyatakan kesiapannya karena sudah memiliki instalasi farmasi atau gudang farmasi dengan alat-alat pendukungnya," ujarnya pada Kamis, mengutip Antara, Jumat (20/11/2020).
Advertisement
Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan pemantauan langsung pada seluruh gudang farmasi yang ada di Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk antisipasi keterlambatan pendistribusian vaksin COVID-19.
"Ketika vaksin sudah siap, kita sudah memiliki peta dan jangan sampai pendistribusiannya terlambat. Tapi saya kira di Sumatera Utara tidak ada masalah, karena jejaringnya sudah kuat," katanya.
Volume gudang farmasi menjadi salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian lebih, tambahnya. Meski tahap distribusi vaksin belum diketahui namun vaksin tetap harus segera disuntikkan.
"Sebab, kata kunci dari pemberian obat atau makanan tidak hanya bermutu dan berkhasiat saja, melainkan juga harus aman. Untuk itu, sejalan dengan penyiapan, kesiapan tenaga kesehatan pun harus sejalan."
Ia juga menyebut, pihaknya akan terus memberikan informasi kepada masyarakat melalui komunikasi informasi edukasi, terutama terkait perkembangan vaksin COVID-19 yang terjadi secara dinamis.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Harapan BPOM RI
Kepala Badan POM RI Penny Lukito sebelumnya telah menyampaikan bahwa Emergency Use of Authorization (UEA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan akan bisa keluar pada minggu ketiga atau keempat Januari 2020.
"Harapannya, Januari minggu ketiga dan keempat itu bisa mendapatkan EUA, apabila itu juga data-data yang ada lengkap," ujarnya dalam acara yang disiarkan daring.
Berdasarkan data hasil uji klinis dari China, full report fase I-IIÂ terkait keamanan dan efisiensi dari vaksin Sinovac tersebut sudah didapatkan BPOM.
"Tetapi masih ada data yang kurang agar bisa mendapatkan EUA untuk vaksin COVID-19 Sinovac tersebut, yaitu data fase ketiga."
Data fase ketiga belum bisa didapat karena data dari Brasil yang telah melakukan uji fase ketiga lebih dulu dari Indonesia juga belum didapat. Berdasarkan komunikasi dengan pihak Sinovac dan Brasil, data tersebut memerlukan waktu untuk proses Analisa.
"Data tersebut baru bisa kita terima sekitar Januari minggu pertama atau kedua. Ini masih ekspektasi, BPOM dalam hal ini masih menunggu, karena yang menganalisa data adalah tim peneliti," pungkasnya.
Advertisement