Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta agar masyarakat untuk tidak menolak pelacak kontak COVID-19. Menurutnya, hal ini juga agar kasus positif bisa cepat ditemukan dan ditangani.
Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (22/11/2020), Satgas mengatakan bahwa semakin cepat COVID-19 diketahui, maka pasien akan lebih mudah menjalani pemulihan.
Baca Juga
Namun jika terlambat, risiko tingkat kematian akan semakin tinggi, apalagi jika pasien memiliki penyakit bawaan.
Advertisement
"Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak pelacakan kontak, penanganan kesehatan adalah sebuah kerja kemanusiaan," kata Doni.
Doni mengatakan, dengan melacak kontak, tenaga kesehatan hendak memastikan gejala penyakit dikenali lebih awal, beserta mengetahui riwayat kontak pasien.
"Semakin cepat diketahui, penularan lebih luas bisa dicegah karena memang mayoritas penderita COVID-19 adalah orang tanpa gejala," Doni menambahkan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Masyarakat Tak Perlu Takut
Doni menduga, adanya fenomena penolakan terhadap pelacak kontak COVID-19 dikarenakan adanya stigma negatif pasien COVID-19, sehingga masyarakat jadi takut tertular.
Ia mengatakan, masyarakat sesungguhnya tak perlu takut karena di Indonesia, mayoritas pasien COVID-19 juga sembuh.
"Di Indonesia sekarang angka kesembuhan telah menembus 83,9 persen dari kasus aktif, jauh di atas kesembuhan dunia yang di level 69 persen."
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Alexander K. Gintings menambahkan, gerakan kesehatan penanggulangan COVID-19 adalah gerakan kemasyarakatan non-partisan, untuk kemanusiaan, non-diskriminatif, dan pro terhadap kehidupan.
"Ini yang perlu ditanamkan sehingga masyarakat tidak perlu resistan agar anggota di lapangan bekerja aman dan nyaman dan tidak dicurigai," kata Alexander.
Alex menambahkan selain kita berjuang untuk memutuskan rantai penularan dengan menerapkan protokol Kesehatan, namun, tim pendukung yaitu tim pelacak kontak dari dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan Satgas Penanganan COVID-19 juga diperlukan.
"Jadi tim pelacak kontak adalah sahabat masyarakat yang menolong saya, keluarga, dan sahabat-sahabat semua dari rantai penularan COVID-19," ujarnya.
Advertisement