Sukses

Vaksin COVID-19 Moderna Bakal Dihargai Rp354 Ribu dan Rp524 Ribuan per Dosis

Moderna mengungkapkan kisaran harga yang harus dibayarkan untuk satu dosis vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan

Liputan6.com, Jakarta Moderna mengungkapkan kisaran harga yang harus dibayarkan pemerintah untuk vaksin COVID-19 buatan mereka.

Menurut Stephane Bancel, Chief Executive Moderna, vaksin COVID-19 akan dihargai sekitar 25 dolar AS (sekitar 354 ribu rupiah) dan 37 dolar AS (sekitar 524 ribu rupiah). Harga ini tergantung jumlah yang dipesan.

"Biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara 10 dolar dan 50 dolar," kata Bancel kepada media Jerman Welt am Sonntag, dikutip dari Indian Express pada Senin (23/11/2020).

Dilaporkan bahwa seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam pembicaraan terkait hal ini menyebutkan, European Commission ingin mencapai kesepakatan dengan Moderna untuk penyediaan jutaan dosis vaksin COVID-19 buatan mereka, dengan harga di bawa 25 dolar per dosis.

Bancel mengatakan bahwa belum ada tanda tangan apapun. Namun, mereka hampir mencapai kesepakatan dengan EU Comission.

"Kami ingin mengirimkannya ke Eropa dan sedang dalam pembicaraan yang konstruktif," katanya. Ia menambahkan, hal tersebut hanya menghitung hari hingga kontraknya siap.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Data Interim Tunjukkan Efektifitas hingga 94,5 Persen

Berdasarkan data interim dari uji klinis tahap akhir, vaksin COVID-19 Moderna diklaim memiliki efektifitas hingga 94,5 persen mencegah penyakit akibat SARS-CoV-2 tersebut.

Ini menjadikan mereka sebagai perusahaan kedua yang melaporkan data interim vaksin COVID-19 setelah Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech.

Di Indonesia sendiri, belum diketahui apakah akan dilakukan kerja sama untuk pengadaan vaksin COVID-19 dari Moderna.

Dalam konferensi pers Kamis pekan lalu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyebutkan bahwa mereka telah melakukan komunikasi terkait beberapa pihak selain Sinovac, terkait kerja sama vaksin COVID-19 di Indonesia.

"Sudah ada beberapa yang sudah mulai berkomunikasi dengan Badan POM, membicarakan terkait yang pertama, akan melakukan uji klinik di Indonesia juga ada beberapa vaksin," kata Penny.

Namun, Penny mengatakan bahwa belum ada diskusi dengan Moderna.

"Moderna belum, tetapi Pfizer, AstraZeneca, Sputnik juga sudah (berkomunikasi)," Penny menambahkan.

3 dari 3 halaman

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19