Liputan6.com, Jakarta Sebelum Anda menyiram toilet setelah buang air kecil, sebaiknya intip warna urine Anda. Idealnya warna urine dalam spektrum kuning dan tembus cahaya yang menandakan ginjal Anda berfungsi dengan baik.
Namun jika warna urine ternyata keruh atau sedikit lebih buram dari biasanya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Karena mungkin menandakan salah satu dari hal berikut ini, sebagaimana dilansir dari Health.
Baca Juga
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Advertisement
"Infeksi saluran kemih (ISK) biasanya menyebabkan urine keruh," kata ahli urologi Ketan Badani, MD, di Mount Sinai di New York.
Urine yang keruh bisa menandakan beberapa hal, tapi yang paling umum adalah infeksi saluran kemih, kata dia. Jika Anda menderita ISK, Anda mungkin melihat gejala lain seperti rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil, atau frekuensinya lebih sering dari biasanya. Kabar baiknya adalah dokter dapat mendiagnosis ISK setelah mendapatkan sampel urine, dan infeksi ini biasanya dibersihkan dengan antibiotik.
2. Dehidrasi
"Tidak minum cukup air juga dapat menyebabkan warna urine keruh," kata ahli urologi Sandip Vasavada, MD, di Klinik Cleveland. Jika Anda dehidrasi, warna urine Anda mungkin sedikit lebih gelap dari biasanya. Kabar baiknya, tentunya Anda bisa mengatasi masalah ini dengan memprioritaskan asupan air Anda.
3. Diet
"Sama seperti makanan tertentu yang dapat mempengaruhi bau urine Anda, diet Anda dapat menyebabkan urine Anda terlihat keruh atau seperti susu," kata Dr. Vasavada. Secara khusus, sayuran tertentu dapat memiliki pengaruh ini, meskipun sayuran mana yang dimaksud belum terdata dengan baik, katanya.
4. Batu ginjal
Urine yang berbau dan keruh adalah tanda-tanda batu ginjal (endapan keras dari zat yang terkandung dalam urine yang dapat ditemukan di sepanjang saluran kemih). Gejala yang muncul akibat batu ginjal yaitu sakit punggung atau sakit di sisi ginjal, menggigil, demam, darah dalam urine, rasa terbakar saat Anda buang air kecil, dan muntah, menurut US National Library of Medicine.
Â
Simak Video Berikut Ini:
5. Klamidia
Jika Anda melihat urine terlihat keruh dan Anda pernah melakukan hubungan seks yang tidak aman, infeksi menular seksual (IMS) bisa menjadi penyebabnya.
Menurut Stanford Health Care dari Stanford University School of Medicine, khusus klamidia dapat menyebabkan urine keruh. Selain itu, klamidia juga dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak normal, nyeri saat buang air kecil, gatal pada kelamin, demam, dan gejala lainnya.
6. Peradangan
Dr. Badani menjelaskan peradangan dapat menyebabkan urine terlihat keruh. Menurut National Health Service di Inggris, sistitis (radang kandung kemih) dapat menyebabkan urine terlihat keruh. Gejala sistitis lainnya termasuk urine berwarna gelap atau bau, rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil, dan harus buang air kecil lebih sering dari biasanya.
7. Lendir
Jika ada lendir di urine Anda, itu bisa membuat kencing Anda terlihat keruh, namun itu normal. Kecuali jika jumlahnya berlebih maka itu menunjukkan kondisi kesehatan Anda. Tunjukkan sampel urine Anda kepada dokter untuk membantu dokter menentukan jumlah lendirnya normal atau tidak. Jika tidak maka bisa mengindikasi kondisi poin-poin di atas, termasuk ISK dan batu ginjal. Lendir dalam urine juga bisa menandakan kondisi lain, termasuk kanker kandung kemih dan irritable bowl syndrome (IBS).
Apa yang harus dilakukan jika urine saya keruh?
Dr. Vasavada menjelaskan urine keruh saja tidak selalu pertanda buruk, karena bisa jadi hanya karena dehidrasi. Kecuali jika disertai gejala lain seperti rasa terbakar, sering pergi ke kamar mandi, nyeri, dan darah di urine maka segera periksakan ke dokter.
Advertisement