Liputan6.com, Jakarta Probiotik memiliki peran penting dalam menjaga saluran cerna anak. Selain membantu mengoptimalkan fungsi tubuh, probiotik juga dapat memperkuat sistem imun.
Probiotik adalah bakteri atau mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat akan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Baca Juga
Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, Frieda Handayani, probiotik bisa didapat dari beberapa jenis makanan seperti yogurt, keju, susu fermentasi, kimchi, coklat, tempe, air susu ibu (ASI) dan lain-lain.
Advertisement
"Probiotik secara alami sudah terkandung dalam ASI. Lactobacillus dan bifidobacteria adalah jenis terbanyak," ujar Frieda dalam webinar Kalbe Rabu (25/11/2020).
Fungsi dari probiotik antara lain membantu fungsi tubuh berjalan baik dan mempertahankan tubuh dari infeksi bakteri jahat. Serta, menekan pertumbuhan bakteri tidak baik yang sebabkan infeksi dan peradangan.
Simak Video Berikut Ini:
Mekanisme Kerja Probiotik
Frieda juga menyampaikan mekanisme kerja probiotik di dalam tubuh sebagai berikut:
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengaktivasi makrofag (mekanisme pertahanan tubuh) dan produksi Imunoglobulin A.
- Menginduksi toleransi terhadap antigen makanan.
- Mengubah pH lingkungan saluran cerna agar bakteri patogen (penyebab penyakit) tidak dapat hidup.
- Menghasilkan bakteriosin (menghambat pertumbuhan bakteri jahat).
- Menstimulasi produksi musin (lendir di saluran cerna).
- Meningkatkan fungsi pertahanan saluran cerna.
- Berkompetisi dengan bakteri pathogen, agar tidak menempel di dinding usus.
- Memproduksi enzim lactase (enzim pencernaan yang memecah gula laktosa).
Advertisement
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Probiotik
Perkembangan probiotik dalam tubuh bayi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Yaitu faktor genetik, usia kehamilan, pemberian ASI, pemberian MPASI, dan pajanan lingkungan.
Sedangkan faktor yang memengaruhi penurunan bakteri baik adalah penggunaan antibiotik, metode persalinan, kurangnya pemberian ASI, stres, infeksi dan merokok.
"Jumlah probiotik bifidobacterium jauh lebih rendah pada usus bayi yang lahir sesar jika dibandingan dengan usus bayi yang lahir normal."
Menurut Penelitian
Hasil penelitian AAP (American Academy of Pediatrics) Evidence on Probiotics and Prebiotics in Infants & Children Pediatrics, pada Desember 2010 menunjukkan:
Pemberian probiotik pada bayi dan anak sehat, pada awal diare akut akibat infeksi virus (acute viral gastroenteritis), dapat menurunkan lama sakit selama satu hari lebih cepat dibandingkan bayi atau anak yang tidak diberikan probiotik.
Probiotik juga ditemukan cukup efektif dalam mencegah diare akibat konsumsi antibiotik jangka panjang (antibiotic-associated diarrhea) pada anak sehat.
Beberapa penelitian mendukung penggunaan probiotik untuk mencegah Enterokolitis Nekrotikans atau peradangan yang terjadi di usus besar atau usus halus pada bayi dengan berat adan lebih dari 1000 gram, penelitian lebih lanjut masih dilakukan.
“Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan suplementasi probiotik pada bayi atau anak Anda,” pungkasnya.
Advertisement