Liputan6.com, Jakarta - Demi menurunkan berat badan dalam waktu singkat, sebagian orang rela melakukan diet ekstrem. Salah satu yang cukup terkenal adalah diet air putih.
Diet air putih atau water fasting adalah salah satu bentuk puasa yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Ada yang memulainya dengan dua hingga tiga hari, berlanjut tujuh hari, bahkan satu bulan.
Dalam kurun waktu tersebut, orang yang menjalankan diet air putih hanya mengonsumsi air putih saja tanpa asupan kalori sedikit pun.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Dokter sekaligus YouTuber yang fokus di bidang nutrisi dari Apotek Gading Batam Centre, Kepulauan Riau, Dion Haryadi, jika tubuh dibiarkan tanpa asupan kalori dalam kurun waktu lama bisa berdampak bagi kesehatan.
“Kalau keadaan tanpa kalori ini dipertahankan, ya, jelas fungsi tubuh kita akan berubah mulai dari segi metabolisme sampai ke fungsi-fungsi hormonalnya,” ujar Dion dalam saluran YouTube pribadinya The Doctor’s Diet dikutip pada Sabtu, 28 November 2020.
Dion, menambahkan, diet jenis ini bukan pola yang bisa dipertahankan dalam jangka waktu lama, apalagi untuk selamanya.
“Karena pada akhirnya tubuh itu membutuhkan asupan kalori, memerlukan energi untuk terus hidup dan berfungsi secara normal,” Dion menjelaskan.
Menurut Dion, diet air putih termasuk dalam diet ekstrem,“Kalau bisa, ya, jangan dilakukan karena kebutuhan kalori nol.”.
Simak Video Berikut Ini:
Diet Air Putih Bukan Satu-Satunya Cara Menurunkan Berat Badan
Tujuan utama diet air putih ada dua yaitu menurunkan berat badan dalam waktu cepat dan dengan cara yang ekstrem. Kedua, untuk meningkatkan efek autophagy.
“Efek penurunan berat badan yang ditimbulkan diet air putih sebetulnya sama dengan diet-diet jenis lainnya. Pada dasarnya pada saat defisit kalori maka tubuh akan mencoba mencari sumber energi lain dalam tubuh seperti masa lemak,” kata Dion.
Defisit kalori adalah konsumsi kalori di bawah jumlah kebutuhan kalori harian yang diperlukan untuk memertahankan berat badan tetap sama.
Sedang efek autophagy adalah sebuah rutinitas pembersihan sel dan organ sel rusak yang dilakukan secara otomatis oleh tubuh guna menghasilkan sel baru yang dapat berfungsi lebih baik.
Namun, cara mengaktifkan autophagy bukan hanya dengan diet air putih. Cara lainnya adalah mengurangi asupan kalori di bawah kebutuhan tubuh bukan tidak mengonsumsi kalori sama sekali.
Advertisement