Liputan6.com, Jakarta Kasus konfirmasi dan kasus meninggal pada hari ini, Jumat, 27 November tertinggi sepanjang pandemi Corona COVID-19 hadir di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan ada hari ini ada 5.828 kasus konfirmasi dan 169 orang meninggal karena COVID-19.
Menanggapi tingginya tambahan kasus COVID-19 pada hari ini, epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan bahwa hal ini bukti bahwa kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi.
Baca Juga
Selain itu, Tri juga menjelaskan bahwa tambahan kasus COVID-19 memang fluktuatif. Selama ini di Indonesia tambahan kasus sekitar 3 ribu hingga 5 ribuan. Bila penularan sedang tinggi maka angka kasus akan meningkat.
Advertisement
"Memang, penyakit ini begitu sifatnya, fluktuatif. Kalau lagi ada penularan banyak ya tinggi (kasusnya), kalau tingkat penularan rendah akan menurun," kata Tri dihubungi via telepon Jumat (27/11/2020) sore.
Meski begitu, Tri mempertanyakan kenaikan kasus yang terjadi hari ini berada di kota atau pedesaan. Bila penularan COVID-19 sudah sampai pedesaan rentan terjadi penularan tinggi mengingat warga desa rentan tidak menjalankan protokol kesehatan.
"Harus dilihat apa sebab kenaikan tinggi. Apa karena kerumunan di desa atau kota? Kalau kota masih aman, kalau desa saya sedih karena protokol kesehatannya rendah," tutur pria yang mengajar di bidang epidemiologi penyakit menular ini.
Lalu, terkait kasus meninggal yang tinggi hal tersebut menurut Tri bukanlah hal tidak biasa. Lantaran kasus COVID-19 tinggi maka kasus meninggal akan mengikuti.
"Kalau kasus (konfirmasi) meningkat yang meninggal meningkat juga, kira-kira begitu."
Simak Video Berikut Ini:
Pemerintah Perlu Tingkatkan Tracing dan Testing
Melihat masih tingginya penularan COVID-19 di masyarakat, Tri meminta pemerintah melakukan tracing dengan benar ketika ada satu orang yang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Selain itu, dia juga menyarankan agar memperbanyak tes terutama di daerah yang tinggi kasus COVID-19.
"Paling tidak pada daerah yang banyak kasus bisa diperbanyak tesnya sehingga diputus penularannya dengan informasi dari hasil kontak tracing."
Advertisement