Sukses

Negara Bagian Thuringia di Jerman Lakukan Tes Corona COVID-19 Massal pada Anak

Thuringia, Jerman, akan mulai tes COVID-19 massal pada anak-anak, untuk melihat sejauh mana mereka berkontribusi pada lonjakan kasus virus corona di Hildburghausen

Liputan6.com, Jakarta Negara Bagian Thuringia, Jerman mengumumkan bahwa mereka akan melakukan tes COVID-19 massal pada anak-anak di distrik Hildburghausen, titik panas penyebaran virus corona.

Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana anak-anak berkontribusi terhadap lonjakan kasus COVID-19 di wilayah tersebut.

"Kami sekarang akan melakukan tes massal pertama pada anak-anak dan remaja, yang bisa dites secara gratis, mulai Selasa depan," kata Bodo Ramelow, Perdana Menteri Negara Bagian Thuringia.

"Lalu kita akan tahu untuk pertama kalinya: seberapa aman sekolah dan taman kanak-kanak," kata Ramelow melanjutkan, seperti dikutip dari New York Post pada Senin (30/11/2020).

Pada Rabu pekan lalu, distrik Hildburghausen memberlakukan pengetatan karantina parsial usai terjadinya penambahan kasus COVID-19.

Di pekan yang sama, dalam tujuh hari terakhir, wilayah di Jerman timur itu melaporkan 603 kasus virus corona per 100 ribu orang. Angka ini lebih tinggi empat kali insiden rata-rata di Jerman yaitu 140, menurut Robert Koch Institute for Infectious Diseases.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Karantina Wilayah di Jerman

Dikutip dari The Guardian, aturan karantina di Hildburghausen lebih ketat dibanding wilayah lain di Jerman. Tempat penitipan anak dan sekolah juga ditutup. Selain itu, warga hanya diizinkan keluar dari apartemen apabila mereka punya alasan yang kuat.

Pada Rabu malam pekan lalu, sekitar 400 orang berkumpul di alun-alun Hildburghausen, untuk melakukan protes terkait karantina wilayah. Polisi mengatakan bahwa mereka harus menggunakan semprotan merica untuk membubarkan pengunjuk rasa, yang dinilai telah melanggar aturan.

Karantina wilayah tersebut diberlakukan hingga 13 Desember.

Kanselir Angela Merkel sendiri mengatakan bahwa Jerman ke depannya harus hidup dengan berbagai pembatasan. Ia dan kepala stafnya menyebut bahwa beberapa pembatasan akan tetap berlaku hingga Maret.

Rabu pekan lalu, Merkel bersama kepala 16 negara bagian federal sepekan untuk memperpanjang dan memperketat aturan demi mencegah penyebaran virus corona, dengan pelonggaran selama libur Natal sehingga masyarakat dapat melakukan perayaan bersama.

Meski karantina wilayah atau lockdown akan berakhir pada 20 Desember, namun Merkel mengungkapkan kemungkinan adanya perpanjangan.

"Kita harus hidup terus dengan pembatasan untuk masa depan yang tidak pasti," ujarnya.

Mengutip Worldometer, per 30 Desember 2020 pukul 08.50 WIB, total terdapat lebih dari 1 juta kasus virus corona di Jerman. Sebanyak 16.533 dinyatakan meninggal dan 722.300 sembuh dari COVID-19. Sementara, kasus aktif mencapai 316.774.

3 dari 3 halaman

Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona