Liputan6.com, New York - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) berencana memerpendek masa karantina COVID-19, yang semula 14 hari menjadi 10 atau mungkin tujuh hari.
CDC menawarkan dua alternatif terkait lamanya seseorang yang berisiko terpapar Virus Corona menjalani masa karantina COVID-19.
Baca Juga
Gagal di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Yakin Timnas Indonesia Akan Sukses di SEA Games dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Daftar Pemain Timnas Indonesia VS Filipina di Piala AFF 2024, Lino Kembali, Trio Bek Tetap Bertahan
Pada Babak Pertama Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Filipina, Muhammad Ferarri Mendapat Kartu Merah
Pejabat CDC yang berfokus pada COVID-19, Dr Henry Walke, mengatakan, alternatif pertama adalah mengakhiri masa karantina setelah 10 hari jika yang bersangkutan tanpa gejala.
Advertisement
Pilihan kedua, mengakhiri masa karantina setelah tujuh hari jika tes Corona atau swab test PCR menunjukkan hasil yang negatif dan juga tidak bergejala.
Keputusan untuk memerpendek masa karantina COVID-19 didasarkan pada penelitian baru dan data pemodelan, kata Henry.
"Memersingkat masa karantina COVID-19 dapat memudahkan orang untuk mengambil tindakan kritis ini, dengan mengurangi kesulitan ekonomi yang terkait dengan jangka waktu yang lebih lama, terutama jika mereka yang berpotensi terpapar dengan Virus Corona tidak dapat bekerja selama waktu tersebut," kata Henry dikutip dari situs NBC News pada Kamis, 3 Desember 2020.
Â
Simak Video Berikut Ini
Tidak Yakin Orang Amerika Menjalani Masa Karantina COVID-19 Hingga 14 Hari
Henry, mengatakan, tidak jelas berapa banyak orang Amerika yang berpotensi terpapar Virus Corona mematuhi pedoman masa karantina COVID-19 selama 14 hari sejak pandemi Corona dimulai.
"CDC telah mendengar secara anekdot dari mitra kami di bidang kesehatan masyarakat bahwa banyak orang yang menghentikan masa karantina sebelumnya karena ada tekanan untuk kembali bekerja, kembali ke sekolah, dan itu membebani mental serta fisik individu tersebut," kata Henry.
Masa karantina COVID-19 yang lebih pendek, lanjut Henry, juga dapat membuat yang bersangkutan bisa bekerjasama dengan tim pelacak kontak erat.
Â
Advertisement
Risiko Jika Masa Karantina COVID-19 Diperpendek
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa pendeknya masa karantina COVID-19 memiliki risiko. Orang tersebut dapat saja terinfeksi Virus Corona saat dia meninggalkan tempat karantina.
Untuk karantina 10 hari, risiko terinfeksi Virus Corona sekitar satu persen, kata Dr John Brooks, Kepala Petugas Medis CDC untuk COVID-19.
Sementara untuk masa karantina COVID-19 tujuh hari dengan tes Corona negatif, risikonya sekitar lima persen.
Â
Masa Karantina COVID-19 Selama 14 Hari Masih yang Terbaik
Menurut Henry, masa karantina COVID-19 selama 14 hari masih merupakan cara terbaik guna mengurangi risiko penyebaran Virus Corona baru atau SARS-CoV-2
Panduan karantina awal selama 14 hari didasarkan pada masa inkubasi Virus Corona COVID-19, yaitu lamanya waktu yang dibutuhkan seseorang untuk terinfeksi setelah terpapar.
Bahkan, lanjut Henry, dengan periode masa karantina COVID-19 yang diperpendek, CDC menyarankan kepada pasien untuk memantau gejala selama 14 hari penuh setelah terpapar.
Advertisement