Sukses

Inggris Prioritaskan Lansia dalam Vaksinasi COVID-19, Bagaimana dengan Indonesia?

Vaksin COVID-19 Pfizer mulai diberikan kepada lansia di Inggris, mengapa Indonesia memiliki prioritas yang berbeda dalam vaksinasi virus corona?

Liputan6.com, Jakarta Margaret Keenan menjadi sorotan usai nenek 90 tahun itu menjadi orang pertama di dunia yang mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer di Inggris.

Inggris dilaporkan memang memprioritaskan lansia sebagai penerima awal vaksin COVID-19. Seperti dilaporkan Liputan6.com sebelumnya, hal ini telah didiskusikan oleh The Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI).

Mereka merekomendasikan agar para penghuni panti jompo, staf, serta lansia terutama yang di atas 80 tahun mendapatkan vaksinasi COVID-19 terlebih dahulu. Selanjutnya, para petugas kesehatan pun akan mendapat vaksinasi.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto, lewat pesan singkat pada Health Liputan6.com pada Kamis (10/12/2020) mengatakan, vaksin Pfizer memang sudah mulai diuji klinis pada mereka yang berusia lanjut.

Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan Inggris sendiri didasarkan pada hasil uji sementara vaksin Pfizer di wilayah tersebut.

"Iya, (penggunaannya) berdasarkan uji klinis di UK," kata Wien.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Berbeda dengan Uji Klinis Sinovac

Hal ini berbeda dengan Indonesia yang akan menggunakan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Wien mengatakan, vaksin Sinovac belum melakukan uji klinis tahap tiga pada kelompok di atas 60 tahun.

"Sedangkan di Indonesia, vaksin dari Sinovac belum diuji klinis tahap tiga pada mereka," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI itu melanjutkan.

"Mungkin menunggu hasil uji klinis tahap 3 dari Brasil yang sudah memulainya," Wien menambahkan.

Selain itu, Wien juga menyebutkan bahwa prioritas utama vaksinasi di Indonesia memang para tenaga kesehatan yang dianggap di garis depan pengobatan COVID-19.

 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi di Indonesia

Sebelumnya, mengutip Los Angeles Times, Pfizer menyatakan pada November lalu bahwa hasil pengujian vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan, tidak menimbulkan efek samping serius dan melindungi lansia yang paling berisiko meninggal akibat penyakit.

Data tersebut diperlukan perusahaan untuk meminta persetujuan penggunaan darurat.

Sementara di Indonesia, Menteri Kesehatan Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Kamis hari ini mengatakan bahwa calon vaksin COVID-19 yang ada di dunia dan telah mencapai tahap ketiga uji klinis, kebanyakan baru diuji di kelompok usia 18 hingga 59 tahun.

"Belum dilakukan uji klinis untuk range di atas 1 atau di bawah itu. Kalau mungkin terdengar ada, itu mungkin baru mulai. Tapi uji klinis (fase) 3 yang merata adalah umur 18 sampai 59 tahun," kata Terawan.

Terawan mengatakan, Inggris pun baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 beberapa waktu lalu. Sehingga menurutnya, perkembangan terkait hal ini sangatlah cepat dan harus diikuti terus menerus.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia