Sukses

Jelang Masa Liburan, Dokter: Kalau Jalan-Jalan Tidak Penting, Lebih Baik Stay at Home

Apabila harus bepergian untuk liburan, dokter pun menegaskan bahwa protokol kesehatan 3M bermanfaat untuk menurunkan risiko tertular COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Lonjakan kasus COVID-19 menjadi hal yang dikhawatirkan oleh banyak pihak usai terjadinya masa liburan panjang, salah satunya libur akhir tahun. Hal ini dinilai karena banyaknya kerumunan yang terjadi di tempat-tempat wisata atau hiburan.

Dokter Ivan Adrian mengingatkan, menghindari kerumunan juga menjadi salah satu cara mengurangi risiko tertular virus corona penyebab COVID-19, selain 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

"Kalau kami di lapangan, kami menambahkan 4M, satu lagi menghindari kerumunan," kata Ivan dalam dialog dari Graha BNPB pada Selasa (15/12/2020).

Ivan menyarankan bahwa apabila tidak terlalu penting, jalan-jalan atau bepergian untuk liburan sebaiknya tidak dilakukan dulu di masa pandemi COVID-19.

"Sebaiknya jalan-jalan kalau tidak terlalu penting banget, (lebih baik) stay at home," kata Ivan menambahkan.

Namun, ia tidak menampik bahwa memang ada orang yang sulit atau tidak bisa memanfaatkan waktu liburnya untuk jalan-jalan. Selain itu, ada juga mereka yang bepergian memang untuk pekerjaan.

Bagi mereka yang terpaksa harus bepergian atau liburan, Ivan pun menegaskan bahwa protokol kesehatan 3M adalah sesuatu yang harus dipatuhi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Ingat Lagi Manfaat 3M

Dia mengingatkan bahwa menggunakan masker dapat melindungi seseorang dan orang lain di sekitarnya, dari droplet atau percikan yang mungkin mengandung virus corona.

"Oleh karena itu masker melindungi kita dan kita melindungi orang lain," kata Ivan.

Ivan pun kembali menjelaskan bahwa seseorang bisa membawa virus corona penyebab COVID-19 dengan bergejala atau tanpa gejala.

"Yang berbahaya adalah orang yang tanpa gejala karena dia tidak sadar ada virus corona di tubuhnya. Kemudian dia jalan-jalan, tidak pakai masker. Ketika dia berbicara, ketika dia menyentuh benda-benda di sekelilingnya, maka terjadi penularan."

Selain itu, menjaga jarak juga penting. Ivan mengatakan penularan virus corona dapat terjadi secara aktif apabila seseorang berdekatan dengan orang lain.

Sementara, penularan pasif atau tidak disengaja bisa terjadi apabila seseorang menyentuh permukaan benda-benda yang terkontaminasi percikan yang mengandung virus corona.

"Pintu di mal, di hotel, atau taksi. Oleh karena kita sudah menyentuh pintu atau benda-benda di sekitar, maka selanjutnya adalah mencuci tangan dengan air yang mengalir memakai sabun," kata Ivan.

3 dari 3 halaman

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?