Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa libur panjang memang tidak berkontribusi secara langsung terhadap lonjakan kasus COVID-19. Namun, ada beberapa variabel lain yang berperan dalam meningkatnya kasus infeksi virus corona.
Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 mengungkapkan, variabel yang pertama adalah peningkatan mobilitas atau pergerakan penduduk.
Baca Juga
"Ketika terjadi peningkatan mobilitas penduduk, dan ketika terjadi mobilitas orang bergerak ke satu tempat yang sama, dalam satu waktu, satu ruang yang ruangannya tidak bertambah tetapi orangnya bertambah di satu waktu, maka terjadi potensi kerumunan," kata Dewi.
Advertisement
Dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (16/12/2020), Dewi mengatakan bahwa setelah terjadinya kerumunan, yang harus dilihat berikutnya adalah terkait kepatuhan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
"Ada kondisi-kondisi dimana 3M sulit diterapkan, terutama menjaga jarak ketika kerumunannya juga semakin banyak."
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Libur di Rumah Saja, Tak Masalah
Tidak patuhnya masyarakat terhadap 3M saat libur panjang pun dapat berlanjut dengan meningkatnya penularan COVID-19 di satu tempat.
"Kalau misalnya libur tetapi di rumah saja, tidak kemana-mana, ya sebenarnya tidak ada masalah," kata Dewi. "Tapi ketika ada mobilitas, ada kerumunan, ada ketidakpatuhan, maka muncul penularan."
Dewi mengingatkan bahwa apabila terjadi peningkatan penularan, maka dapat terjadi penambahan kasus infeksi COVID-19 secara signifikan di waktu yang sama.
"Karena banyak orang yang ke lapangan, mungkin ke tempat wisata, terjadi peningkatan penularan dan terjadi penambahan kasus tapi tinggi sekali jumlahnya," kata Dewi.
Ia mengatakan, melonjaknya pasien COVID-19 juga berdampak pada bertambahnya beban pelayanan kesehatan. Selain itu, hal ini juga dapat berujung pada meningkatnya jumlah kematian akibat menumpuknya beban pelayanan kesehatan.
Advertisement