Liputan6.com, China - Perusahaan farmasi China, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd, berencana membeli 100 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech.
Vaksin Pfizer, yang 95 persen efektif dalam uji klinis, akan digunakan di China daratan pada 2021 jika vaksin Corona tersebut telah mendapat persetujuan untuk digunakan sebagai senjata dalam melawan Virus Corona.
Baca Juga
Dikutip dari situs berita Nikkei Asia pada Kamis, 17 Desember 2020, untuk pasokan awal 50 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer, Fosun akan melakukan pembayaran di muka kepada BioNTech sebesar 250 juta Euro atau setara dengan Rp4,3 triliun pada 30 Desember 2020.
Advertisement
Sedangkan sisanya akan dilunasi setelah adanya persetujuan terkait regulasi.
Ketua dan CEO Fosun Pharma, Wu Yifang mengaku senang lantaran dapat mencapai kesepakatan pasokan vaksin COVID-19 dengan BioNTech.
"Ini merupakan langkah penting dalam upaya Fosun Pharma dan BioNTech untuk mencapai aksesbilitis dan keterjangkauan vaksin di China," kata Wu dikutip dari situs SCMP.
Â
Simak Video Berikut Ini
Vaksin COVID-19 di China
Vaksin COVID-19 yang dikembangkan BioNTech dan mitranya di Amerika Serikat, Pfizer Inc, telah diberikan kepada masyarakat di Inggris dan Amerika Serikat. Mereka puntelah menerima persetujuan penggunaan darurat di beberapa negara lain.
China telah memberikan status penggunaan darurat kepada dua kandidat vaksin Corona dari Sinopharm yang didukung negara, dan satu dari Sinovac Biotech Ltd.
Vaksin COVID-19 dari Sinopharm sendiri telah digunakan di Uni Emirat Arab dan mendapatkan komentar yang bagus terkait efektivitasnya.
Tidak hanya itu, China juga menyetujui kandidat calon vaksin COVID-19 dari CanSino Biologics Inc untuk penggunaan militer.
Â
Fosun Pharma telah membawa dua kandidat vaksin COVID-19 BioNTech ke dalam uji klinis di China dan belum menerima persetujuan regulasi untuk keduanya.
Advertisement