Sukses

Saksikan Live Streaming Bincang Editor: Jelang Vaksinasi Pertama untuk Tenaga Kesehatan

Hari ini Liputan6.com menghadirkan narasumber Ketua Tim Mitigas PB IDI dr Adib Khumaidi Sp.OT dalam Live Streaming Bincang Editor: Jelang Vaksinasi Pertama untuk Tenaga Kesehatan, pukul 16.00 WIB-17.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Tenaga kesehatan masuk dalam kelompok prioritas yang akan mendapat vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Indonesia. Sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tenaga kesehatan menjadi kelompok rentan yang berhadapan langsung dengan virus Corona penyebab COVID-19.

Mengenai para nakes sebagai prioritas penerima vaksin pun telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia mengatakan, tenaga kesehatan, polisi, dan TNI akan menjadi penerima vaksin COVID-19 pertama kali.

"Bapak Presiden kemarin sudah menyampaikan bahwa yang pertama kepada mereka yang di front liner," kata Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Segera setelah vaksin COVID-19 buatan Sinovac mendapat izin guna darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat serta tenaga pendukung lainnya bisa dilakukan.

Diketahui, saat ini Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan 440 ribu tenaga kesehatan dan 23 ribu vaksinator untuk pelaksanaan vaksinasi hingga ke seluruh wilayah Tanah Air.

Lantas, bagaimana kesiapan tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin COVID-19 tahap pertama? Pada hari ini Liputan6.com menghadirkan narasumber Ketua Tim Mitigas PB IDI dr Adib Khumaidi Sp.OT dalam Live Streaming Bincang Editor: Jelang Vaksinasi Pertama untuk Tenaga Kesehatan, pukul 16.00 WIB-17.00 WIB. Sahabat Liputan6.com bisa menyaksikannya melalui tautan berikut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini