Sukses

Satgas COVID-19: Bila Terjadi Kerumunan di Lokasi Wisata Saat Libur Akhir Tahun, Jaga Jarak Sulit Dikendalikan

Bila terjadi kerumunan di lokasi wisata saat libur akhir tahun, jaga jarak menjadi sulit dikendalikan.

Liputan6.com, Jakarta Apabila terjadi kerumunan di lokasi wisata saat libur akhir tahun 2020, jaga jarak menjadi sulit dikendalikan. Terlebih lagi momen libur panjang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan saudara, salah satunya berkunjung ke lokasi wisata.

Di Kantor Presiden, Jakarta, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, libur Natal dan Tahun Baru yang akan tiba, membuka peluang peningkatan mobilitas penduduk, baik bersilaturahmi, melakukan kegiatan keagamaan maupun berwisata.

"Perlu diingat, mobilitas yang dilakukan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 berpotensi membahayakan para pelaku perjalanan dan orang-orang terdekatnya. Karena tidak ada yang tahu di mana virus Corona berasal," tegas Wiku saat konferensi pers, Kamis (17/12/2020).

"Secara umum, terdapat beberapa lokasi (wisata) yang menjadi tujuan masyarakat. Lokasi ini berpotensi menimbulkan kerumunan. Apabila terjadi kerumunan, upaya menjaga jarak menjadi sangat sulit untuk dikendalikan."

Ketika jaga jarak sulit dikendalikan, maka semakin menurunkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Akibatnya, berdampak pada peningkatan laju penularan virus Corona.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kerumunan Akan Berpotensi Tingkatkan Kasus COVID-19

Penularan virus Corona yang terjadi saat berada di kerumunan, akan menimbulkan peningkatan kasus konfirmasi positif Corona yang signifikan. Jika tidak didukung dengan pelayanan kesehatan yang mumpuni, maka hal ini akan semakin menurunkan peluang kesembuhan.

"Kemudian angka kematian akibat COVID-19 berpotensi meningkat di tingkat daerah serta berdampak ke tingkat nasional terhadap peningkatan kasus Corona," terang Wiku.

"Kondisi ini juga semakin meningkatkan ketersediaan tempat tidur dan beban kerja tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tentunya, ini harus dihindari, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat optimal dan sesuai standar."

Masyarakat juga perlu mengetahui berbagai faktor risiko terkait COVID-19, seperti usia, jumlah komorbid yang diidap, dan kecepatan penanganan. Apabila seseorang memiliki faktor risiko atau punya riwayat komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung), lalu melakukan perjalanan, dia akan berpotensi tertular virus Corona.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19