Sukses

Respons Imun Vaksin Corona Sinovac Dikabarkan Paling Rendah, Ini Tanggapan BPOM

Begini kata BPOM perihal respons imun vaksin COVID-19 atau vaksin Corona Sinovac adalah yang terendah

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) merespons adanya pemberitaan di media terkait perbandingan 10 vaksin Corona, yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac merupakan yang terlemah.

Berdasarkan penelusuran Health Liputan6.com, tabel perbandingan 10 vaksin COVID-19 dikeluarkan oleh Aljazeera dalam tulisan mereka yang berjudul 'What are the different kinds of COVID-19 vaccines?' pada 24 November 2020.

Artikel tersebut merangkum berbagai sumber dan menjelaskan berbagai macam hal soal vaksin Corona, seperti negara tempat uji klinis, bahan dasar pembuatan vaksin, vaksin COVID-19 dalam pengembangan hingga negara-negara yang telah memesan vaksin.

Mengutip pernyataan Lucia Rizka Andalusia, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 BPOM di laman covid19.go.id pada Selasa, 22 Desember 2020, hingga saat ini tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respons imunitas 10 kandidat vaksin Corona.

Selain itu, juga belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa respons imunitas vaksin Corona Sinovac rendah, seperti yang ditampilkan dalam pemberitaan. "Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia," kata Lucia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Bukan Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin Sinovac

"Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," Lucia melanjutkan.

Lucia juga mengatakan bahwa informasi yang menyebut hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac adalah tidak tepat.

"Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin COVID-19 dari Sinovac, seperti: Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina," kata Lucia. "Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir."

BPOM juga menyebut bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu.

Selain dengan vaksinasi, Lucia juga menegaskan bahwa upaya percepatan lain untuk bisa keluar dari pandemi COVID-19 adalah dengan disiplin 3M. "Jangan kendor: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, siap divaksinasi saat vaksin siap."

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya