Liputan6.com, Jakarta Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang dibutuhkan anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Sehingga, penting bagi orangtua untuk mencegah kekurangan zat ini pada anak.
Zat besi berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru, untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak.
Baca Juga
Tanpa zat besi, organ tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup dan dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.
Advertisement
Dokter spesialis gizi klinik Nurul Ratna Mutu Manikam dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa (22/12/2020) mengatakan, asupan zat besi yang tidak cukup, dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan, fungsi otak, dan fungsi motorik anak.
"Sehingga dalam jangka panjang, dapat berakibat menurunnya performa di sekolah, perubahan atensi dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak," kata Nurul.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Asupan Vitamin C Juga Pentingnya
Ia menjelaskan, salah satu penyebab utama terjadinya kekurangan zat besi adalah kurangnya asupan makanan kaya zat besi, terutama dari sumber hewani seperti daging merah, hati, ikan, dan ayam. Menurutnya, jika tidak ditangani, masalah ini bisa jadi permanen.
Kekurangan zat besi sendiri dapat dicegah. Nurul mengungkapkan, masalah ini bisa dihindari dengan memberikan anak makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang difortifikasi.
Selain itu, orangtua juga harus memperhatikan asupan vitamin C pada anak, yang membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.
Beberapa asupan vitamin C yang baik misalnya jeruk, stroberi, tomat, dan brokoli. Nurul mengatakan, ada baiknya mereka dikonsumsi bersama dengan makanan yang kaya zat besi untuk mengoptimalkan penyerapan.
"Tambahkan pula makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi dan vitamin C untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak," ujarnya.
Advertisement