Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Prancis mengonfirmasi munculnya kasus pertama dari varian baru COVID-19 atau VOC 202012/01 di negara tersebut, Sabtu (26/12/2020).
Dilansir dari laman BBC, individu yang dinyatakan positif terinfeksi varian baru COVID-19 tersebut merupakan pria warga negara Prancis yang baru saja tiba dari London, Inggris pada 19 Desember lalu.
Baca Juga
Kementerian Kesehatan Prancis menyebut pria tersebut tidak menunjukkan gejala, dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya, di kota Tours, Prancis.
Advertisement
Selain Prancis, beberapa negara lainnya seperti Jerman, Lebanon, hingga Singapura juga telah mengumumkan kasus positif pertama varian baru COVID-19 di negaranya. Semuanya merupakan warga dengan riwayat perjalanan ke Inggris
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Soal Varian Baru COVID-19, WHO: Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Varian baru virus Corona memang dikabarkan 70 persen jauh lebih menular. Namun, organisasi kesehatan dunia atau WHO menegaskan, belum ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum.
WHO mengungkapkan masih melakukan penelitian lebih lanjut terhadap varian baru virus yang pertama kali ditemukan di Inggris tersebut, termasuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak terhadap cara virus itu berperilaku.
Ditemukannya varian baru di Inggris, membuat banyak negara yang melakukan pembatasan mobilitas keluar masuknya warga dari Inggris.
Â
(Rizki Febianto)
Advertisement