Sukses

Jerman Mulai Vaksinasi COVID-19, Nenek 101 Tahun Jadi Salah Satu Penerima Pertama

Jerman memulai vaksinasi COVID-19 hanya beberapa jam setelah pengiriman vaksin Pfizer tiba di negara itu

Liputan6.com, Jakarta Beberapa negara di Eropa telah memulai vaksinasi COVID-19. Salah satunya adalah Jerman yang memulainya pada Sabtu lalu waktu setempat.

Edith Kwoizalla, seorang nenek 101 tahun di sebuah panti jompo di Halberstadt, Saxony-Anhalt, menjadi salah satu orang pertama yang mendapat vaksin COVID-19 di negara itu.

Dikutip dari AP News pada Senin (28/12/2020), Jerman, dilaporkan memberi suntikan pertama vaksin COVID-19 beberapa jam setelah pengiriman pertamanya tiba. Hal ini berdampak pada rencana peluncuran vaksin terkoordinasi Uni Eropa pada Minggu kemarin.

"Setiap hari kita menunggu adalah satu hari yang terlalu banyak," kata Tobias Krueger, pengelola panti jompo tempat Kwoizalla tinggal.

Krueger mengatakan, 40 dari 59 penghuni panti jompo sudah menginginkan imunisasi bersama dengan 10 dari sekitar 40 pekerja. Ia menambahkan bahwa dirinya menjadi salah satu yang disuntik vaksin.

Mengutip DW, puluhan ribu dosis vaksin COVID-19 dikirim ke otoritas kesehatan daerah di Jerman pada Sabtu lalu. Dari situ, vaksin akan didistribusikan ke pusat-pusat vaksinasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Lansia dan Tenaga Kesehatan

Otoritas kesehatan Jerman mengatakan, penghuni panti jompo, lansia berusia di atas 80 tahun, dan petugas kesehatan, akan menjadi kelompok prioritas pertama yang mendapatkan vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech.

"Vaksin ini adalah kunci penting untuk mengalahkan pandemi. Ini adalah kunci yang memungkinkan kita merebut hidup kita kembali," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dalam konferensi persnya.

"Kami ingin memvaksinasi begitu banyak orang sehingga virus tidak lagi ada, di Jerman dan Eropa," kata Spahn. Dia menambahkan, setiap vaksinasi berarti lebih sedikit infeksi dan lebih sedikit kematian.

Spahn juga mengimbau kaum muda di Jerman untuk mengurangi kontak sosial guna mengekang penyebaran virus corona. Menurutnya, memerangi virus akan menjadi tugas jangka panjang.

"(Namun) musim gugur, musim dingin, dan Natal (tahun depan) seharusnya tidak ditandai dengan pandemi ini," pungkasnya.

Spahn memperkirakan, Jerman akan mendapatkan 1,3 juta dosis vaksin COVID-19 di akhir tahun ini, dan bertambah 700 ribu dosis per pekan di akhir Januari. Pada akhir Maret, diharapkan sudah tersedia lebih dari 10 juta dosis vaksin Pfizer.

 

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya