Sukses

Bibit Vaksin Merah Putih Rampung 60 Persen, Maret 2021 Diberikan ke Bio Farma

Bibit vaksin Merah Putih rampung 60 persen, Maret 2021 akan diberikan kepada Bio Farma.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan pembuatan bibit vaksin Merah Putih sudah rampung 60 persen. Rencananya, pada Maret 2021 bibit vaksin Merah Putih akan diberikan kepada PT Bio Farma.

Dalam dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan, pembuatan bibit vaksin Merah Putih di Eijkman berjalan lancar.

"Pengembangan vaksin Merah Putih dalam persentase, mungkin saya bisa cerita sekitar 60 persen rampung dari proses laboratorium," ungkap Amin, ditulis Senin, 28 Desember 2020.

"Insya Allah, sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, bulan Maret 2021, kami sudah bisa memberikan bibit vaksinnya ke industri. Dalam hal ini Bio Farma untuk dilanjutkan uji selanjutnya praklinik, lalu uji klinik fase 1, 2, dan 3."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Harapan Izin Edar Vaksin Merah Putih Keluar 2021

Terkait vaksin Merah Putih, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menambahkan, vaksin ini merupakan kandidat vaksin COVID-19 yang akan digunakan mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia.

Ditargetkan, setelah lulus uji klinis dan praklinis, diharapkan izin edar dapat dikeluarkan tahun 2021.

"Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021," tambah Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Kamis (24/12/2020).

Adapaun perkembangan uji klinis vaksin Sinovac saat ini, tengah berlangsung dilakukan Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma. Uji klinis dilakukan untuk melihat dosis yang aman dan efek samping yang mungkin terjadi.

Hasil uji klinis akan disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai syarat untuk dikeluarkannya Ermergency Use of Authorization (EUA).

"Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang nanti digunakan aman, berkhasiat, minim efek samping, dan tentunya halal," kata Wiku dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

3 dari 3 halaman

Infografis Masyarakat Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 Gratis