Liputan6.com, Jakarta Salah satu upaya pemerintah dalam menyehatkan masyarakat adalah dengan pemanfaatan Taman Obat Keluarga atau TOGA.
Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 9 tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan.
Baca Juga
Program ini mendorong masyarakat untuk menanam berbagai tanaman obat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam pelaksanaannya, pihak Puskesmas memiliki tugas untuk mengarahkan masyarakat dalam membangun dan memanfaatkan toga.
Advertisement
Menurut dr. Ratna Asih, M.Si dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) TOGA memiliki banyak manfaat bagi masyarakat.
TOGA dapat berperan dalam peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. TOGA juga dapat mencegah penyakit dan atau risiko kesehatan dan dampak lanjut dari penyakit tertentu.
“Mengatasi keluhan kesehatan ringan dan atau upaya pertolongan pertama terhadap suatu penyakit. Serta, pemulihan dan perawatan kesehatan, meningkatkan kesehatan dan kebugaran,” kata Ratna dalam webinar Geriatri TV, ditulis Senin (28/12/2020).
Simak Video Berikut Ini:
Berbagai Fungsi TOGA
Keberadaan TOGA di tengah masyarakat terbilang penting karena TOGA berfungsi menggerakkan masyarakat untuk melakukan asuhan mandiri.
“Jadi asuhan mandiri itu, ketika sakit ringan, dulu beli obatnya di warung atau apotek. Setelah ada TOGA, tidak dianjurkan untuk buru-buru minum obat kimia, manfaatkan dulu tanaman obat yang ada secara mandiri.”
Selain asuhan mandiri, TOGA juga memiliki fungsi peningkatan asupan gizi keluarga karena dalam TOGA tidak hanya ada tanaman obat melainkan sayuran dan kolam ikan juga.
Di sisi lain, TOGA juga dapat berfungsi sebagai penghijauan dan keindahan lingkungan, pelestarian warisan budaya bangsa, dan menambah pendapatan keluarga jika tanaman tersebut diolah berdasarkan inovasi masyarakat dan dijual.
Pelestarian jenis tanaman lokal asli daerah atau tanaman langka berkhasiat obat juga dapat dilakukan di TOGA. Dibarengi juga dengan edukasi tentang obat tradisional.
“Ini adalah upaya yang baik dari Kemenkes karena banyak tanaman lokal kita yang punah, banyak tanaman yang anak-anak kita nggak kenal padahal itu banyak manfaatnya,” tutup Ratna.
Advertisement