Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 akan dilaksanakan pada pekan ketiga bulan Januari 2021. Lokasinya telah disiapkan di lebih 1.000 puskesmas dan 90-an rumah sakit yang dipilih.
Menurut Ridwan Kamil seluruh sumber daya manusia di puskesmas dan rumah sakit itu akan dilakukan pelatihan untuk menyuntikkan vaksin COVID-19. Untuk kebutuhan vaksin di Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut memerlukan 67 juta dosis.
Baca Juga
"Jadi, vaksin terbagi dua, vaksin yang dibeli langsung dan vaksin yang di Bio Farma dimana saya menjadi relawan. Saya sendiri tidak diizinkan disuntik vaksin lagi karena nanti akan tercampur dengan vaksin yang diuji-cobakan di Bio Farma," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan daring dari Makodam III Siliwangi Bandung, Senin, 28 Desember 2020.
Advertisement
Ridwan Kamil mengatakan kemungkinan besar pejabat daerah yang pertama akan menerima vaksin yang dibeli oleh pemerintah beberapa waktu lalu adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan pejabat daerah lainnya non relawan vaksin Bio Farma.
Uu mengatakan, secara resmi tertulis pedoman pelaksanaan anggaran pembelian vaksin untuk tingkat kabupaten, kota dan provinsi masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut
Vaksinasi COVID-19 Terintegrasi
Sebelumnya pemerintah pusat akan mengelola sistem distribusi vaksin COVID-19 secara terintegrasi. Sistem distribusinya akan dikelola dengan dashboard data yang terintegrasi dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
"Prioritas daerah penerima vaksin merupakan salah satu indikator yang dipakai dalam perencanaan vaksinasi," jelas juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Kata Wiku, KPCPEN bersama Kemenkes, Kominfo, dan PT Bio Farma sedang berkomunikasi secara intensif, untuk memastikan proses pendistribusian yang profesional, tepat sasaran dan dengan mempertimbangkan skala prioritas.Wiku meminta, masyarakat bersabar menunggu informasi lebih lanjut terkait rencana distribusi vaksin COVID-19.
"Untuk informasi lain yang lebih teknis, seperti porsi dan wilayah pembagian akan disampaikan kemudian setelah tahap-tahap perencanaan tersebut selesai dilakukan," ucap Wiku.
Advertisement