Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat turut melaporkan adanya temuan kasus varian baru COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Temuan ini menjadi kasus pertama varian baru COVID-19 di AS.
Gubernur Colorado, AS Jared Polis mengonfirmasi temuan pertama varian baru COVID-19 tersebut pada Selasa, 29 Desember 2020.
Baca Juga
"Hari ini kami menemukan kasus pertama varian B117 COVID-19 di Colorado, varian yang sama seperti yang ditemukan di Inggris," cuit Polis di Twitter, dilansir Channel News Asia.Â
Advertisement
Belum diketahui lebih jauh mengenai temuan kasus pertama varian baru COVID-19 di AS ini.Â
Sebelumnya, beberapa negara juga telah melaporkan temuan pertama varian baru COVID-19 di negara mereka. Negara-negara tersebut seperti Singapura, Kanada, Korea Selatan, Spanyol, dan Prancis.
Sementara di Indonesia, Pemerintah menyatakan belum diketahui apakah varian baru ini telah ada di Tanah Air atau tidak. Meski demikian, Indonesia telah melakukan upaya pencegahan dengan memperketat aturan masuk bagi warga negara Indonesia (WNI) ataupun warga negara asing (WNA) dari luar negeri, khususnya dari Inggris, Eropa, dan Australia.
Selain itu, Kementerian Kesehatan akan mengkoordinasikan sekitar 11 hingga 12 laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan genome sequencing dengan Kemenristek/BRIN guna mendeteksi varian baru virus Corona. Masyarakat pun diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).Â
Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Tiga Varian Baru Virus Corona COVID-19
Diketahui saat ini ada tiga temuan baru strain atau varian virus Corona penyebab COVID-19 yang muncul dalam waktu berdekatan. Varian-varian tersebut ditemukan di negara yang berbeda-beda.
Awal pekan lalu, Inggris melaporkan varian baru virus Corona. Para peneliti di Inggris menamainya VUI-202012/01 (varian Virus Corona pertama yang sedang diselidiki pada Desember 2020). Varian ini diperkirakan pertama kali muncul pada September 2020 dan dipercaya 70 persen lebih mudah menular dibandingkan yang telah varian yang telah lebih dulu ada.
Para ahli menyebut VUI-202012/01 dalam garis keturunan strain B117, strain yang paling dominan dalam banyak kasus COVID-19 di sebagian wilayah Inggris.
Tak lama berselang, giliran Afrika Selatan yang melaporkan strain baru Virus Corona. Yang tampaknya telah bermutasi lebih jauh dari varian di Inggris.
Dikutip dari situs berita Aljazeera, varian baru Virus Corona di Afrika Selatan dikenal dengan 501.V2. Varian ini dominan di antara infeksi baru yang dikonfirmasi di Afrika Selatan.
Dan, yang terakhir ditemukan di Nigeria. Kepala Badan Pengawas Penyakit Afrika yang melaporkan adanya varian baru Virus Corona dengan nama P681H di Nigeria.
Varian Virus Corona di Nigeria disebut sebagai garis keturunan yang terpisah dari mutasi lainnya, yang tingkat penularannya tidak secepat dua varian lainnya.
Â
Advertisement