Liputan6.com, Jakarta Persiapan vaksinasi COVID-19 di Indonesia menapaki babak baru. Hal ini ditandai dengan Penandatanganan perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin AstraZeneca dan 50 juta dosis vaksin Novavax oleh Bio Farma.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dua jenis vaksin tersebut dibeli dari dua perusahaan besar dunia.
Baca Juga
“Satu dari Kanada, Amerika, Novavax dan satu lagi dari Inggris, Eropa, untuk AstraZeneca,” ujar Budi dalam konferensi pers Bio Farma, Rabu (30/12/2020).
Advertisement
Kedua vaksin ini memberikan dua variasi yang cukup untuk rakyat Indonesia atas produk-produk vaksin yang nantinya bisa digunakan, tambah Budi.
Tahap pertama penyediaan vaksin ini diperkirakan Budi akan selesai dalam waktu satu atau dua minggu ke depan.
“Sehingga kami di Kemenkes bisa masuk tahap dua bagaimana mendistribusikan vaksin ini ke seluruh pelosok Indonesia dalam jangka waktu yang singkat.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
VIDEO: Detik-Detik 1,2 Juta Vaksin Corona Sinovac Tiba di Indonesia
Butuh Kerja Sama Semua Pihak
Vaksin ini rencananya akan diberikan ke masyarakat luas mulai dari tenaga kesehatan, tenaga publik, dan seluruh masyarakat Indonesia, kata Budi.
“Dan yang paling kompleks nantinya, yang membutuhkan bantuan teman-teman semua adalah pada tahap terakhir bagaimana kami bisa menyuntikkan vaksin ini di seluruh titik pelayanan.”
Menurutnya, Kementerian Kesehatan tidak mungkin dapat melakukan segala proses ini sendiri. Bantuan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk melancarkan upaya ini bersama-sama.
“Tidak mungkin program ini sukses oleh Kementerian Kesehatan sendiri tapi kita harus melakukannya sebagai gerakan dari seluruh rakyat Indonesia.”
Terakhir, ia mengucapkan selamat tahun baru dan di tahun baru ini pihaknya akan tetap berjuang demi kesehatan masyarakat Indonesia, tutup Budi.
Advertisement