Liputan6.com, Brasil - Pemerintah negara bagian Sao Paulo, Brasil mengumumkan bahwa berdasarkan hasil uji klinis tahap akhir, vaksin COVID-19 Sinovac dan BioTech memiliki efektivitas hingga 78 persen untuk melawan Virus Corona.
Pemerintah Sao Paulo dan Butantan Institute mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 bernama CoronaVac itu 78 persen efektif dalam mencegah kasus ringan dari infeksi Virus Corona, dan 100 persen melawan infeksi parah dan sedang.
Baca Juga
"Di antara mereka yang diimunisasi selama uji klinis dan yang tertular virus, tidak ada yang menderita penyakit parah atau sedang atau membutuhkan rawat inap," kata mereka seperti mengutip South China Morning Post pada Jumat (8/1/2021).
Advertisement
Mereka melanjutkan, hal itu bisa diartikan bahwa dari setiap 100 relawan yang terkena virus corona, hanya 22 yang mengalami gejala ringan, namun tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Bloomberg, tingkat perlindungan itu didapatkan dari uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil, yang melibatkan sektiar 13 ribu partisipan.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Informasi Lebih Rinci Belum Dipublikasi
Dimas Covas, Direktur Butantan Institute sedang meminta otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari regulator Anvisa. Dibutuhkan sekitar 10 hari untuk menganalisa permintaan tersebut.
Lebih lanjut, Covas mengungkapkan bahwa dalam uji klinis ditemukan sekitar 220 peserta terinfeksi COVID-19. Di antara mereka terdapat 160 orang yang menerima kelompok plasebo dan hampir 60 di antara mereka menerima vaksin.
Namun, pihak berwenang belum mau mengungkapkan hasil studi lebih rinci lagi termasuk informasi mengenai kelompok usia dan efek samping pemberian vaksin. Belum diketahui juga kapan publikasi lengkap akan dirilis.
Covas mengatakan bahwa CoronaVac, sama seperti vaksin COVID-19 lainnya, diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak 14 hari.
Butantan tengah mempertimbangkan untuk memberikan mereka jarak 28 hari, agar memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan dosis pertama dengan cepat.
Sebelumnya, Turki mengumumkan bahwa vaksin Sinovac memiliki efektivitas hingga 91 persen. Namun temuan ini dikritik karena hanya didasarkan pada data dari 1.322 sukarelawan.
Pengumuman yang dilaporkan oleh Brasil sendiri belum termasuk data uji klinis dari Turki dan Indonesia.
Advertisement