Sukses

Banyak RS Penuh, Peneliti Korea Selatan Rancang Bangsal Balon untuk Pasien COVID-19

Peneliti Korsel rancang alternatif tempat isolasi, setelah banyak rumah sakit yang melaporkan penuhnya ruangan dan tempat tidur oleh pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti Korea Selatan merancang bangsal khusus berbentuk balon yang terbuat dari karet tembus pandang seperti rumah kaca untuk mengisolasi pasien COVID-19.

Bangsal yang disebut negative presure dibuat sebagai alternatif tempat isolasi, setelah banyak rumah sakit yang melaporkan penuhnya ruangan dan tempat tidur.

Bangsal ini, nantinya akan menggunakan sistem ventilasi yang menciptakan tekanan negatif dan memungkinkan udara mengalir ke ruang isolasi. Udara yang disalurkan juga akan aman, sehingga mencegah penyebaran virus lewat udara.

Bangsal yang dirancang oleh tim peneliti di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) ini disebut-sebut hanya menghabiskan biaya seperlima dari harga membangun bangsal rumah sakit konvensional.

Pemimpin KAIST Nam Tek-jin mengatakan, bangsal yang berukuran sebesar lapangan basket ini, dapat dipasang dalam waktu kurang dari sehari.

"Pada awal pandemi COVID-19, fasilitas untuk pasien ringan bukanlah masalah besar, tetapi kami melihat bahwa ruang untuk pasien yang sakit parah sangat dibutuhkan karena kondisi mereka tiba-tiba akan memburuk," ujar Nam kepada Reuters, dikutip dari CNA, Sabtu (9/01/2021).

"Kami berpikir untuk mengembangkan fasilitas tidak hanya untuk isolasi, tetapi juga perawatan," tambahnya.

 

Simak Juga Video Berikut

2 dari 3 halaman

Praktis

Direktur Institut Radiologi dan Medis Korea Selatan Cho Min-su mengatakan, mulai dari bingkai, panel, dan pencahayaan ruangan bangsal dapat dipasang di tempat untuk membentuk ruang bertekanan negatif hanya dalam 15 menit.

Kamar-kamar juga dilengkapi dengan panel yang memungkinkan petugas medis untuk memberikan bantuan atau mengeluarkan barang-barang seperti makanan, tanpa harus memasuki ruangan dan menghindari kelelahan karena mengenakan pakaian medis yang tidak praktis.

Nam mengatakan, unit tersebut siap untuk produksi massal, tetapi belum ada pelanggan yang diumumkan.

 

(Penulis: Rizki Febianto)

3 dari 3 halaman

Infografis