Liputan6.com, Jakarta - Ramuan herbal seperti jamu baik dikonsumsi untuk semua usia. Namun, anak-anak acap kali menghindari minum jamu karena menganggap semua jamu itu pahit.
Padahal, ada beberapa jenis jamu yang rasanya enak dan cocok untuk anak-anak, salah satunya adalah ramuan beras kencur pandan.
Baca Juga
Menurut dr Ratna Asih MSi dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), ramuan beras kencur pandan telah tercantum dalam surat edaran Kementerian Kesehatan. Artinya, ramuan tersebut aman bila dikonsumsi.
Advertisement
“Ini terkenal, enak, dan anak-anak pasti suka. Ini ada edaran Kemenkes,” ujar Ratna dalam webinar Geriatri TV ditulis Senin (11/1/2021).
Selain enak, beras kencur pandan juga memiliki berbagai khasiat seperti menjaga daya tahan tubuh, mengurangi kolesterol, dan sebagai antioksidan.
Simak Video Berikut Ini:
Bahan dan Cara Membuat
Ratna, menambahkan, ramuan beras kencur pada umumnya menggunakan berbagai jenis rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan rempah tambahan lainnya.
Namun, ia membagikan resep beras kencur pandan yang sederhana guna memudahkan dalam proses pembuatannya.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat ramuan beras kencur pandan yakni:
- Kencur 50 gram yang sudah dikupas.
- Beras 100 gram.
- Daun pandan tiga lembar.
- Gula aren secukupnya.
- Air 2.300 ml.
Cara membuatnya pun terbilang sederhana dan dapat dilakukan di rumah. Dimulai dengan mengumpulkan bahan dengan keadaan baik dan segar.
Setelah bahan terkumpul, hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyangrai beras hingga berwarna kekuningan. Jika sudah, haluskan beras, kencur, dan gula aren.
Masukkan semua bahan yang telah dihaluskan ke dalam panci stainless atau kaca yang sudah diisi air. Tunggu hingga mendidih kemudian masukkan daun pandan.
Masukkan ramuan ke dalam gelas sambil disaring dan ramuan siap dihidangkan. Ramuan ini dapat diminum dua kali sehari.
“Kalau beli di tukang jamu gendong mungkin rasanya kemanisan, untuk usia 50 tahun ke atas bisa buat sendiri dan sebaiknya gulanya dikurangi,” pungkasnya.
Advertisement