Sukses

Tanamkan Kesadaran Pentingnya Vaksinasi COVID-19 Lewat Media Sosial

Para pakar bisa memanfaatkan sosial media yang mereka punya untuk berbagi informasi terkait vaksinasi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian masyarakat Indonesia masih ragu dan khawatir untuk menjalankan vaksinasi COVID-19. Mereka takut akan mendapatkan efek samping jika mendapatkan vaksin COVID-19 tersebut.

Badan Pengawasan Obat dan Makan Republik Indonesia (BPOM RI) pada Senin sore, 11 Januari 2021, mengumumkan bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen dan dari segi keamanan dinyatakan aman.

Namun, masyarakat menganggap angka tersebut rendah dan kurang menjanjikan. Padahal, menurut  Dosen Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Zullies Ikawati Apt. angka tersebut adalah awal yang baik.

Dalam mengedukasi masyarakat agar tidak takut divaksinasi, Zullies aktif membagikan tulisan-tulisan yang meluruskan segala anggapan keliru tentang vaksin COVID-19 di media sosial pribadinya.

Ia melihat bahwa keraguan masyarakat dalam menerima vaksin COVID-19 disebabkan ketidakpahaman mereka terhadap vaksin tersebut.

“Saya banyak melihat bahwa mereka takut karena memang tidak paham,” kata Zullies kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks pada Selasa (12/1/2021).

“Dari serangkaian tulisan saya di FB dan saya mendapat banyak komentar, kebanyakan mereka setelah tercerahkan menjadi mau divaksin,” Zullies menambahkan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Media Sosial Sangat Berpengaruh

Zullies setuju bahwa media sosial sangat berpengaruh dalam mengubah pandangan masyarakat. Baik secara positif maupun negatif.

Menurutnya, para pakar atau ahli juga memiliki pengaruh yang sangat besar jika mereka menggunakan media sosial pribadi untuk menyampaikan berbagai pesan berdasarkan ilmu dan pandangan mereka.

“Saya kira demikian, bisa sangat berpengaruh, either mendukung atau menolak.”

Terlepas dari anggapan-anggapan tersebut, Zullies masih menaruh harapan besar terhadap vaksinasi untuk mengakhiri pandemi di tanah air. Ia juga menyatakan bahwa dirinya siap untuk divaksinasi.

“Saya pribadi masih menaruh harapan kepada vaksinasi, semoga bisa mengurangi angka kejadian infeksi COVID-19 di negara kita. Apalagi jika didukung dengan pemenuhan protokol kesehatan yang baik, semoga dapat menuju pada pengakhiran pandemi COVID-19 di Indonesia.”

“Sekali lagi, bismillah, manusia berusaha, Allah yang menentukan. Kepada-Nya kita pasrahkan. Saya siap divaksinasi,” tutupnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia