Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menjelaskan spesifikasi Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Secapa AD di Kota Bandung.
Menurut Ridwan Kamil, RS Darurat COVID-19 Secapa AD sendiri berada di kompleks Barak Brigjen Katamso. Terdiri dari empat barak, tiga di antaranya dikonversi menjadi ruang perawatan bagi pasien gejala ringan dengan kapasitas masing-masing 30 tempat tidur sehingga total kapasitas di RS Darurat COVID-19 Secapa AD adalah 180 pasien.
Baca Juga
"Satu barak lainnya digunakan sebagai UGD, tempat dokter, dan administrasi lain. Tim dokter spesialis di RS Darurat COVID-19 Secapa AD berasal dari Rumah Sakit Dustira Cimahi sebagai rumah sakit pengampu serta bekerja sama dengan Kesdam III/Siliwangi, Secapa AD, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya di Bandung, ditulis Selasa, 12 Januari 2021.
Advertisement
Totalnya lanjut Ridwan Kamil, terdapat sekitar 32 orang tenaga kesehatan yang bertugas di RS Darurat COVID-19 Secapa AD. Mekanisme penyelenggaraan RS Darurat di Secapa AD sendiri merujuk rs darurat lain di Wisma Atlet Jakarta dan di Surabaya.
RS Darurat ini sebut Ridwan Kamil, dikhususkan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan (Hijau) serta yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Pasien yang diterima merupakan rujukan dari rumah sakit atau puskesmas dengan hasil swab tes positif metode PCR. Di RS Darurat COVID-19 Secapa AD, juga tersedia ambulance yang siaga 24 jam.
"Pasien yang masuk ke sini kriterianya pasien COVID-19 gejala ringan. Ada prosedur di IGD dan pendaftaran untuk pengecekan final," tutur Ridwan Kamil.
Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Prosedur Sedang Disiapkan
Ridwan Kamil menjelaskan Komite Penanganan COVID-19 (Jabar) sedang menyiapkan prosedur, karena rumah sakit darurat ini bukan hanya untuk wilayah Bandung. Namun sebut Ridwan Kamil minimal untuk Priangan, Tasikmalaya, Garut, dan sebagainya.
Untuk fasilitasi transportasi pasien dari kediaman menuju rumah sakit akan disediakan secara gratis. Nantinya, pasien beraktivitas sesuai jadwal, termasuk melakukan olahraga dan hiburan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Pasien juga akan rutin di-monitoring baik tanda vital fisik maupun saturasi oksigen. Sumber dana untuk insentif dan honor/gaji tenaga kesehatan dan relawan pun akan mengikuti peraturan yang sudah ada," diakui Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berpesan pada pengelola rumah sakit darurat, agar mengemas acara kreatif yang membuat tertawa, bahagia. Bisa juga dengan kegiatan outdoor olahraga dengan jaga jarak sehingga naik imunitas.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil meminta pemasangan jaringan internet segera dipasang agar pasien tidak bosan. Setelah melihat langsung ke RS Darurat di Secapa TNI AD Bandung, Ridwan Kamil mengaku tempatnya sangat memadai penuh cahaya matahari dan pepohonan sehingga seharusnya orang yang dirawat sembuh lebih cepat karena suasana rileks.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Kasad Jenderal TNI Andika dan jajaran, juga kepada Komandan Secapa AD yang sudah menyiapkan tempat istimewa ini. Ini bela negara, sekali lagi atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, saya haturkan terima kasih," ungkap Ridwan Kamil.
Adapun per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 di Jabar adalah 77,87 persen. Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen.
BOR (Bed Occupancy Rate) di Jabar sedang meningkat, walau pekan ini turun sedikit. Oleh karena itu, kesiapan (rumah sakit darurat) ini harus dicek oleh Ridwan Kamil karena standar penanganan COVID-19 adalah hal yang sangat khusus. (Arie Nugraha)
Advertisement