Liputan6.com, Jakarta Dari sasaran Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan sebanyak 500.000 calon penerima vaksinasi COVID-19, baru 71.000 orang yang melakukan registrasi. Kiriman Short Message Service (SMS) Blasting sudah menyasar SDM kesehatan, yang mencakup tenaga kesehatan dan tenaga penunjang.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma'ruf mengatakan, sasaran calon penerima vaksin COVID-19 kepada 500.000 SDM kesehatan ini tersebar di 91 kabupaten/kota. Mereka dijadwalkan mendapatkan vaksinasi tahap awal pada 14-15 Januari 2021.
Advertisement
"Kami sudah memberikan broadcast atau SMS Blasting kepada kurang lebih 500.000 SDM kesehatan di 91 kabupaten/kota sejak kemarin, 12 Januari 2021. Kemudian kami akan melakukan evaluasi malam ini," kata Anas saat konferensi pers Update SMS Blast Vaksinasi COVID-19 pada Rabu, 13 Januari 2021.
"Kita bisa melihat berapa yang sudah masuk (registrasi). Ini bisa dilihat dari data Dashboard monitoring kami. Memang saat ini, kurang lebih baru sekitar 71.000 SDM kesehatan (data diakses hingga pukul 18.30 WIB) yang baru melakukan registrasi."
Proses registrasi vaksinasi, lanjut Anas, ditunggu sampai malam ini pukul 00.00 WIB.
"Kami tunggu sampai nanti malam. Karena ini kan (data) terus bergerak. Angka berapa banyak SDM kesehatan dapat kami akses pada Dashboard," katanya.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Evaluasi SMS Blasting Vaksinasi COVID-19
Anas berharap kepada teman-teman yang tersebar di dinas kesehatan provinsi kabupaten/kota supaya mengingatkan kembali SDM kesehatan lainnya.
"Bahwa kalau calon penerima vaksin COVID-19 untuk tahap pertama untuk segera melakukan registrasi. Malam ini, kami akan evaluasi," kata Anas.
Evaluasi terkait SMS Blast vaksinasi COVID-19 rupanya sudah dilakukan oleh Kemenkes pada 31 Desember 2021.
"Waktu itu, kami ingat melakukan SMS Blasting juga kepada calon sasaran (penerima vaksin). Sebenarnya waktu itu baru semacam reminder (pengingat), Bapak/ibu adalah calon penerima vaksin COVID-19 dan mengecek," ujar Anas.
"Dari situ, masukkan sudah kami terima dalam upaya perbaikan sistem, utamanya dari fasilitas kesehatan yang terdapat dalam aplikasi Pcare. Kalau belum seluruh SDM kesehatan registrasi malam ini, kami akan melakukan evaluasi. Lalu nanti kami lengkapi keputusan dan langkah apa selanjutnya."
Advertisement