Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas)Â Penanganan COVID-19 ikut merespons kejadian Raffi Ahmad yang dikabarkan berkumpul dengan teman-temannya sesama selebritas tanpa menerapkan protokol kesehatan, usai menjalani vaksinasi COVID-19Â di Istana Kepresidenan.
Sebelumnya Raffi Ahmad dilaporkan menghadiri sebuah acara kumpul-kumpul dan berfoto tanpa mengenakan masker dan menjaga jarak pada malam usai dirinya disuntik vaksin Sinovac.
Baca Juga
Hal ini membuat timbulnya pertanyaan dari sejumlah pihak, terkait strategi pemerintah menggaet selebritis dan influencer, seperti Raffi Ahmad, dalam mengkampanyekan vaksinasi COVID-19.
Advertisement
Terkait itu, Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Wiku Adisasmito mengatakan bahwa sosok berpengaruh seperti Raffi Ahmad diharapkan punya peran sangat penting dalam mengkampanyekan vaksinasi COVID-19 pada anak muda.
"Kami berharap influencer besar seperti Raffi Ahmad, dia memainkan peran penting untuk memastikan orang muda akan mendukung vaksinasi," kata Wiku dalam konferensi pers virtual dengan media internasional pada Kamis (15/1/2021).
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Terapkan Strategi Komunikasi
Wiku pun mengatakan, ke depannya, ketika ada lebih banyak orang divaksinasi COVID-19, termasuk influencer, pemerintah akan bekerja sama dengan menerapkan strategi komunikasi bersama mereka.
"Sehingga bisa dengan hati-hati diadopsi oleh mereka dan juga dipahami oleh pengikut mereka. Ini adalah aturan yang penting dari pemerintah Indonesia, untuk semua orang."
Mengenai apa yang dilakukan suami Nagita Slavina usai vaksinasi tersebut, Wiku mengatakan bahwa semua pihak harus sadar akan kemungkinan semua kejadian dalam program besar seperti vaksinasi.
"Masalah bisa terjadi, kesalahan bisa terjadi. Itu sudah diklarifikasi oleh dia (Raffi Ahmad) sendiri," ujarnya.
Dalam unggahan di Instagram, Raffi sendiri telah meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Pertama, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi, Sekretariat Presiden, KPCPEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut," ujarnya dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu.
Advertisement