Sukses

Respons Satgas Soal Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Turun Jadi 50,4 Persen

Satgas COVID-19 menanggapi soal hasil uji klinis di Brasil yang melaporkan bahwa efikasi vaksin COVID-19 Sinovac hanya 50,4 persen

Liputan6.com, Jakarta Satgas COVID-19 mengatakan bahwa mereka akan tetap memantau perkembangan vaksin COVID-19 di seluruh dunia, khususnya yang tengah dalam tahap uji klinis.

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara dan Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, dalam merespon adanya laporan uji klinis vaksin corona Sinovac di Brasil, yang efikasinya berubah menjadi 50,4 persen.

"Kami melanjutkan pemantauan terhadap perkembangan vaksin global, khususnya yang masih dalam uji klinis," kata Wiku dalam konferensi persnya dari Graha BNPB pada Kamis (14/1/2021)

"Menurut artikel, efikasi 50,4 persen dikarenakan analisis yang lebih rinci, yang memasukkan peserta uji klinis yang dites positif tetapi memiliki gejala ringan sehingga tidak membutuhkan bantuan medis," kata Wiku dalam konferensi persnya dari Graha BNPB pada Kamis (14/1/2021).

Dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito mengatakan bahwa hasil efikasi dalam uji klinis vaksin di tiap negara tidak bisa dibandingkan satu sama lain.

"Saya kira dikaitkan dengan kenapa Brasil sekarang masih berganti-ganti dikaitkan dengan efikasinya, kemudian Turki 91 persen, kesimpulan dari kami semua efikasi tidak bisa dibandingkan," kata Penny di hari yang sama.

Penny menjelaskan, efikasi bahkan tidak bisa dibandingkan antara vaksin dengan platform berbeda meskipun dilakukan uji klinis di satu tempat yang sama. "Banyak parameter yang menentukan," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Tantangan Cakupan Vaksin

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil uji klinis, vaksin COVID-19 Sinovac dilaporkan memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Terkait hal ini, Wiku mengatakan bahwa memang semakin rendah efikasi vaksin, maka jumlah orang yang harus divaksinasi harus semakin banyak.

"Saya rasa ini tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Jadi kami akan bekerja keras untuk itu dan memastikan validasi hasil uji klinis, termasuk beragam vaksin yang akan digunakan di negara manapun, akan sukses membentuk kekebalan kelompok."

Selain itu, ia menegaskan bahwa upaya untuk melindungi tidak hanya tergantung dari vaksinasi saja.

"Protokol kesehatan adalah perlindungan utama bagi masyarakat dan vaksinasi adalah yang kedua untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah terinfeksi," ujarnya.

Sebelumnya, Brasil melaporkan bahwa hasil uji klinis di negara itu menunjukkan efikasi vaksin corona Sinovac di negara itu merosot dari 78 persen menjadi 50,4 persen.

Ricardo Palacios, Medical Director for Clinical Research di Butantan Institute mengatakan pada Selasa waktu setempat, bahwa temuan efikasi baru ini karena disertakannya data kasus dalam kategori "sangat ringan" yang tidak membutuhkan bantuan medis.

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal