Sukses

Mengenal 13 Jenis Virus dan Durasi Penemuan Vaksinnya

Berikut jenis-jenis virus dan durasi ditemukannya vaksin untuk menangkal berbagai macam virus penyebab penyakit berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum vaksin COVID-19, ada sejumlah vaksin lain di dunia yang dicari guna meredam beberapa jenis penyakit yang diakibatkan virus.

Dari sekian banyak vaksin yang telah ditemukan, ada yang dapat digunakan pada manusia dan ada pula yang tidak.

Berikut berbagai jenis virus dan durasi penemuannya vaksinnya seperti dijelaskan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS DTM&H DTCE di bawah ini:

Virus-virus tersebut yakni yellow fever virus, polio, measles, HSV, influenza, RSV, dengue virus, Hepatitis B, Rotavirus, Hepatitis A, HPV, HIV, dan HCV.

-Yellow fever virus (demam kuning) adalah penyakit yang disebabkan virus (flavivirus) dengan perantara nyamuk. Penyakit ini ditemukan pada tahun 1900 dan pada 1935 vaksinnya baru bisa digunakan oleh manusia. Dengan kata lain membutuhkan 35 tahun untuk menemukan vaksin penyakit tersebut.

-Polio ditemukan pada 1909 dan vaksinnya baru bisa digunakan oleh manusia pada 1954 sehingga butuh 45 tahun untuk menemukan vaksin polio.

-Measles (campak) biasanya menyerang anak-anak dan ditemukan pada 1911. Sedang vaksinnya baru bisa digunakan pada 1957 sehingga waktu yang dihabiskan untuk penemuan vaksin ini adalah 46 tahun.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

HSV hingga Hepatitis B

-HSV (Herpes simplex virus) ditemukan pada 1919 dengan gejala kulit melepuh. Lebih dari 96 tahun vaksinnya belum ditemukan hingga kini.

-Influenza (flu) ditemukan pada 1933, butuh waktu 12 tahun untuk menemukan vaksinnya. Pada 1945 vaksin influenza dapat digunakan oleh manusia.

-RSV (respiratory syncytial virus) yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan ditemukan pada 1956. Hingga kini (lebih dari 59 tahun) vaksinnya belum ditemukan.

-Dengue virus adalah virus yang dibawa oleh nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis. Virus ini ditemukan pada 1960 dan vaksinnya baru ditemukan pada 2019. Dengan kata lain butuh waktu 59 tahun untuk menemukan vaksin tersebut.

-Hepatitis B adalah virus yang menyebabkan perdagangan organ hati atau disebut juga penyakit hepatitis b. Virus ini ditemukan pada 1967 dan butuh 17 tahun untuk menemukan vaksinnya, tepatnya pada 1984.

3 dari 4 halaman

Rotavirus hingga HVC

-Rotavirus adalah virus yang sering menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak. Virus ini ditemukan pada 1973. Vaksin virus ini baru ditemukan pada 1998 atau 25 tahun setelah virusnya ditemukan.

-Hepatitis A adalah virus yang menyebabkan infeksi hati yang disebut juga penyakit hepatitis a. Virus ini baru ditemukan pada 1973 dan vaksinnya ditemukan pada 1995 atau 22 tahun setelahnya.

-HPV  (human papillomavirus) adalah virus yang dapat menyebabkan kutil di beberapa bagian tubuh manusia. Virus ini ditemukan pada 1974 dan vaksinnya ditemukan pada 2007 atau 33 tahun setelah kasus pertama.

-HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem imun manusia, biasanya disebabkan seks bebas. Virus ini ditemukan pada 1983 dan lebih dari 32 tahun hingga kini vaksinnya belum ditemukan.

-HCV adalah infeksi virus yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan (hepatitis C). Virus ini ditemukan pada 1989 dan vaksinnya belum ditemukan hingga lebih dari 26 tahun.

4 dari 4 halaman

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah COVID-19