Sukses

100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Dalam Seratus Hari Pertama Joe Biden Bukan Hal Mustahil

Tanggapan pakar soal Joe Biden yang ingin memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari

Liputan6.com, New York - Direktur National Institute of Allergy and Infectious, Anthony S Fauci, menilai keinginan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari masa kepresidennya bukan sesuatu yang mustahil.

Anthony secara tegas mengatakan,"Hal tersebut benar-benar dapat dilakukan.".

Dalam sebuah pertemuan pada Minggu, 17 Januari 2021, Anthony mengatakan bahwa dua vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan AstraZeneca dan Johnson & Johnson dapat segera diajukan kepada regulator AS untuk disetujui guna meningkatkan kecepatan program vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat.

Pria yang juga seorang dokter dan pakar imunologi, menekankan, semakin banyak orang divaksinasi, ditambah dengan memakai masker dan menghindari keramaian, merupakan cara terbaik bagi AS untuk terhindar dari varian baru Virus Corona yang lebih menular.

"Jika kita bisa mendapatkan sebagian besar populasi yang divaksinasi, kita akan berada dalam kondisi yang sangat baik, dan bahkan bisa mengalahkan mutan," kata Anthony dikutip dari situs Channel News Asia pada Senin, 18 Januari 2021.

 

Simak Video Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Vaksinasi COVID-19 Fokus Joe Biden di 100 Hari Pertamanya

Pernyataan Anthony muncul di tengah kritik atas kecepatan Amerika Serikat dalam memberikan vaksin untuk penyakit yang telah menewaskan lebih dari 390.000 orang di negara tersebut.

Sekitar 10,6 juta orang Amerika sejauh ini telah menerima vaksin COVID-19, sekitar setengah dari jumlah yang diharapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump yang akan menerima suntikan pada akhir 2020.

Joe Biden mengatakan bahwa meningkatkan kecepatan vaksinasi COVID-19 akan menjadi salah satu prioritas utamanya ketika dirinya resmi menjabat pada Rabu, 20 Januari 2021.

"Satu hal yang jelas adalah masalah mendapatkan 100 juta dosis dalam 100 hari pertama adalah hal yang bisa dilakukan," kata Anthony.

"Kelayakan dari tujuannya sangat jelas. Tidak ada keraguan tentang itu, (itu) bisa dilakukan," Anthony menekankan.