Liputan6.com, Jakarta Satgas COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat waspada terhadap bahaya penularan COVID-19 di dalam keluarga dan lingkungan di sekitarnya.
"Kami dari awal sudah memprediksi risiko terbesar penularan ada di tingkat keluarga," kata Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 dalam dialog virtual BNPB beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Ditulis Kamis (21/1/2021), Sonny mengatakan bahwa klaster keluarga sangat berisiko karena umumnya ketika berada di rumah, masyarakat tidak bisa melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker atau menjaga jarak.
Advertisement
Selain itu, Sonny juga mengatakan bahwa saat ini mobilitas masyarakat sudah semakin tinggi. Ia menjelaskan bahwa dalam ada dua jalur penularan COVID-19 yang dapat menimbulkan klaster keluarga.
"Yang pertama orang dari luar datang ke keluarga tersebut atau orang di dalam keluarga yang beraktivitas di luar dan kembali ke rumah," kata Sonny.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Penularan Harus Dicegah
Sonny menegaskan bahwa dua jalur penularan virus Corona tersebutlah yang menurutnya harus ditutup untuk mencegah klaster keluarga.
Untuk menutup celah penularan dalam keluarga tersebut, maka dibutuhkan edukasi yang lebih lengkap kepada masyarakat, tidak cuma soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan saja.
Ia mengungkapkan, Duta Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 saat ini lebih banyak melakukan intervensi di tingkat keluarga.
"Jadi bukan hanya kepatuhan terhadap protokol kesehatan, tetapi mereka harus bisa bersikap bagaimana setelah pulang dari luar, bagaimana kemudian menerima tamu, terus berhati-hati dalam menerima paket yang dikirimkan dari luar," kata Sonny.
"Ini diindikasikan juga, misalnya menerima paket atau pesanan secara online, yang tidak memenuhi protokol kesehatan atau tidak berhati-hati, itu bisa menjadi risiko penularan," ujarnya.
Advertisement