Sukses

RS Rujukan COVID-19 Hampir Penuh, IDI: Tempat Tidur Harus Terus Ditambah

RS Rujukan COVID-19 hampir penuh, IDI menyampaikan tempat tidur harus terus ditambah.

Liputan6.com, Jakarta Terkait kapasitas RS Rujukan COVID-19 hampir penuh, Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyampaikan, tempat tidur harus terus ditambah. Upaya ini menyesuaikan dengan kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air.

"Kalau sebelumnya kita sudah naikkan (menambah tempat tidur) di semua RS Rujukan COVID-19, sekarang harus dinaikkan lagi," kata Zubairi saat sesi dialog virtual, ditulis Jumat, 22 Januari 2021.

"Lalu bulan depan ya harus dinaikkan lagi (tempat tidur). Jadi, kita memang harus menyesuaikan dengan kondisi lapangan ya mau tidak mau, senang tidak senang. Masalahnya, sekarang ini tetap akan naik terus (angka kasus COVID-19)."

Perkembangan COVID-19 nasional pada 21 Januari 2021, konfirmasi positif COVID-19 bertambah 11.703, total 951.651 orang. Penambahan kesembuhan 9.087, sehingga menjadi 772.790 orang. Kematian akibat COVID-19 bertambah 346, total 27.203 orang meninggal dunia.

Untuk angka keterisian tempat tidur RS Rujukan COVID-19 dari data Kementerian Kesehatan per 21 Januari 2021, DKI Jakarta menempati posisi teratas di atas 85 persen. Rinciannya, DKI Jakarta 85,62 persen dan DI Yogyakarta 84,23 persen.

Sementara itu, provinsi dengan angka keterisian tempat tidur RS Rujukan COVID-19 di atas 70 persen, yaitu Jawa barat 77,39 persen, Banten 77,10 persen, Sulawesi Tengah 75 persen, Jawa Timur 71,73 persen, dan Kalimantan Timur 71,53 persen.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tempat Tidur Pasien COVID-19 Penuh Juga Terjadi di Negara Lain

Situasi tempat tidur yang hampir penuh, bahkan sudah penuh di rumah sakit, menurut Zubairi tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain di dunia juga mengalami kondisi serupa. Tak ayal, pasien COVID-19 pun semakin sulit mencari rumah sakit yang masih tersedia tempat tidur.

"Mulai dari Tiongkok, mula-mula rumah sakit penuh sehingga harus membuat rumah sakit darurat. Kemudian negara di Eropa, seperti Spanyol dan Italia juga penuh. Apalagi Inggris sekarang ini (kasus COVID-19) tinggi banget," lanjutnya.

"Jadi, rumah sakit penuh di negara-negara Eropa penuh dan sekarang sedang kesulitan mendapatkan tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19."

Di Belgia yang termasuk negara relatif kecil juga mengalami kesulitan tempat tidur pasien COVID-19. Kondisi serupa pun terjadi di Amerika.

"Ya, memang kesulitan dan keterbatasan tempat tidur di rumah sakit, lalu (terbatasnya) ventilator untuk pasien COVID-19 terjadi di mana-mana (negara-negara lain). Artinya, kita memang harus antisipasi dari waktu ke waktu," imbuh Zubairi.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19