Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang bilang, cinta menyembuhkan segalanya. Sepertinya pendapat tersebut tepat untuk sepasang pasien COVID-19 yang berhasil mengikat janji di tengah pandemi.
Elizabeth Kerr dan Simon O'Brien tak berencana untuk bertunangan dalam waktu singkat. Namun keduanya memutuskan untuk segera melangkah ke hubungan yang lebih serius ketika perawat mengatakan, bisa jadi itu adalah satu-satunya kesempatan yang mereka miliki. Elizabeth dan Simon adalah pasien COVID-19 dengan kondisi parah, mereka dirawat di ruang gawat darurat.
Baca Juga
"Itu adalah kata-kata yang tak pernah ingin kudengar lagi," ucap Elizabeth dari ruang perawatan khusus COVID-19 di University Hospital, Milton Keynes, 50 mil baratdaya London, Inggris.
Advertisement
Sepasang pasien COVID-19 itu kemudian menikah di ruang UGD beberapa hari setelah mereka menjalani perawatan. Elizabeth Kerr adalah seorang perawat, sementara O'Brien adalah paramedis. Keduanya dinyatakan positif COVID-19.
Pernikahan mereka dilakukan dalam kondisi yang tak biasa pada 15 Januari 2021, pukul 17.30. Kerr ingat betul, kondisi suaminya kala itu tidak baik. Kadar oksigen dalam darah Simon sangat rendah. Pasien COVID-19 itu bahkan nyaris tak mampu bertahan ketika perawat berusaha mencari sertifikat nikah cadangan.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Disaksikan Perawat
Hadir sebagai saksi nikah mereka di unit karantina, perawat Hannah Cannon, yang mewakili keluarga dan teman. Katering rumah sakit turut menyediakan cake untuk merayakan pernikahan dua pasien COVID-19 itu.
Kondisi Simon O'Brien terus menurun cepat setelah pria itu mengucapkan janji pernikahan. Dia pun segera mendapat perawatan dengan alat bantu napas.
"Aku berusaha meraih kembali energiku, yang tak mampu kulakukan, tapi aku berusaha sekuat tenaga berjuang untuk kembali bernapas," kenang Simon O'Brien, seperti dilansir New York Post.
Kini, Elizabeth dan Simon sudah kembali bersama meski keduanya masih harus mengenakan masker oksigen.
Advertisement