Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan baru 19.855 tenaga kesehatan (nakes) yang mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai dengan 23 Januari 2021, pukul 12.00 WIB. Sementara 1.891 nakes lainnya ditunda pelaksanaan vaksinasinya.
Nakes yang ditunda pelaksanaan vaksinasinya disebabkan pernah positif COVID-19, komorbid, sedang hamil atau menyusui, tensi tinggi dan sedang sakit. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hasil itu dianggap tidak sesuai dengan target awal.
Baca Juga
"Pemaksinan tahap satu belum memuaskan baru 25 persen dari target yang seharusnya. Jadi nakes yang seharusnya 100 persen disuntik ternyata dengan berbagai dinamika, itu hanya bisa kita selesaikan sementara 25 persen. Sedang kita evaluasi. Ada yang tidak datang, ada yang datang tapi ternyata tidak layak disuntik, pas datang mayoritas tekanan darahnya tinggi," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya dari YouTube akun Humas Jabar, ditulis Selasa, 26 Januari 2021.
Advertisement
Ridwan Kamil mengaku kendala tingginya tekanan darah para nakes yang gagal menjadi peserta vaksinasi COVID-19 merupakan fenomena nasional. Hal itu dikatakan Ridwan Kamil, telah diketahui oleh Menteri Kesehatan.
Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Rincian Nakes yang Sudah Divaksinasi di Jabar
Rincian nakes yang telah menjalani vaksinasi di Kota Bekasi yakni 2.020, dan 394 lainnya ditunda. Lalu, sejumlah 4.866 nakes di Kota Depon telah divaksin dan 312 ditunda, dan 2.231 nakes divaksin dan 247 ditunda di Kota Bogor.
Selain Kota Bekasi, Depok dan Bogor, di Kota Bandung sebanyak 5.950 nakes telah divaksin dan 412 ditunda. Sementara di Kota Cimahi sebanyak 1.191 nakes divaksin dan 124 ditunda.
Untuk Kabupaten Bandung sebanyak 2.047 nakes berhasil divaksin dan 296 ditunda. Di Kabupaten Bandung Barat sebanyak 950 nakes divaksin dan 106 ditunda. Secara total jumlah nakes yang disasar divaksinasi COVID-19 di Jawa Barat mencapai 75.542 orang.
(Arie Nugraha)
Advertisement