Sukses

Gejala Mirip, Ini Cara Bedakan Ambeien dengan Kanker Usus Besar

Gejala dari penyakit ambeien dan kanker usus besar atau kolorektal dikenal mirip, yakni keduanya menyebabkan keluarnya darah dari anus.

Liputan6.com, Jakarta Gejala ambeien dan kanker usus besar atau kolorektal mirip. Gejala dari dua kondisi ini sama-sama ditandai dengan munculnya darah usai buang air besar. 

Ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ikhwan Rinaldi mengatakan beberapa dokter bahkan kesulitan untuk mengidentifikasi perbedaan kedua penyakit tersebut pada pasiennya.

"Menentukan ambeien dan kanker usus besar (kolorektal) itu memang agak sulit, kadang dokter juga saru. Jangan-jangan ini cuma ambeien," ujar Ikhwan dalam diskusi virtual pada Selasa (26/01/2021).

Ikhwan menjelaskan, ambeien merupakan pembuluh darah disekitar anus yang melebar karena mengalami peningkatan tekanan lokal pada pembuluh darah tersebut. "Sedangkan kanker itu daging yang tumbuh."

Cara membedakan antara penyakit ambeien dan kanker kolorektal secara umum dengan melihat usia pasien. Mayoritas kasus kanker kolorektal terjadi pada seseorang yang telah lanjut usia, yakni 50 tahun ke atas.

"Orang yang sudah lanjut usia atau punya faktor risiko yang besar, seperti di usia 50 tahun ke atas, dan biasanya tidak pernah BAB (buang air besar) berdarah, namun tiba-tiba berdarah, maka itu harus waspada kalau itu bukan darah dari ambeien," ujarnya.

Kanker kolorektal disebut Ikhwan juga disertai dengan gejala lainnya, seperti ukuran feses yang kecil saat dikeluarkan dalam buang air besar.

Namun, Ikhwan menegaskan bahwa cara-cara tersebut bersifat tidak pasti. Sehingga dokter bakal melakukan pemeriksaan lebih lanjut, jika pasien mengalami gejala-gejala seperti itu.

"Oleh karena itu dokter harus memeriksa dengan alat endoskopi misalnya, untuk melihat apakah di saluran pencernaan bawahnya itu mengalami masalah," jelas Ikhwan.

 

2 dari 3 halaman

Penyebab

Penyebab kanker kolorektal disebut Ikhwan ada berbagai faktor. Sekitar 70 persen kasus disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kebiasaan makan, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol.

"Sekitar 25 persen dari kasus ini memiliki kecenderungan genetik, dan 5 persen dari pasien memiliki faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya," jelas Ikhwan.

Berdasarkan penjelasan Ikhwan, kanker kolorektal menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat. Data WHO memperkirakan ada 1.849.518 kasus baru kanker kolorektal dan 880.792 kematian akibat kanker ini pada tahun 2018.

Untuk Indonesia, data terakhir yang dihimpun Globocan pada tahun 2012, sebesar 12,8 dari 100.000 penduduk usia dewasa mengidap kanker kolorektal, dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker.

 

(Penulis: Rizki Febianto)

 

3 dari 3 halaman

Infografis